Indonesia Mulai Masuki Fase Krisis, 10.613 Ribu Keluarga Terdampak Kekeringan
Misalnya untuk lahan pertanian di Kabupaten Bekasi, seluas 800 hektare, terancam gagal panen akibat kekeringan tahun ini, kami mendorong petani untuk memanfaatkan AUTP,” terang Sarwo Edhy dalam keterangan tertulis.
Ditambahkannya dalam AUTP premi yang harus dibayarkan pun relatif terjangkau, sebesar Rp180.000 /hektare/MT. ”Sedangkan nilai pertanggungan sebesar Rp6.000.000/ha/MT. Asuransi ini memberikan perlindungan terhadap serangan hama penyakit, banjir, dan kekeringan. Petani dijamin tidak akan merugi karena lahan sudah ter-cover asuransi,” katanya.
Sarwo menambahkan keuntungan berasuransi adalah petani bisa segera melakukan tanam kembali karena bagian dari mitigasi bencana. Untuk mengikuti Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP), petani bisa bergabung dengan kelompok tani.
Selain akan mendapatkan informasi, petani juga bisa dibantu mengisi formulir pendaftaran dengan mencantumkan NIK, luas lahan, dan jumlah petak yang diasuransikan. Setelah itu, data akan direkap koordinator dan disampaikan ke dinas pertanian untuk ditetapkan.
”Berdasarkan formulir pendaftaran, perusahaan asuransi akan melakukan assesment pendaftaran, dan mengkonfirmasi pembayaran premi. Premi swadaya bisa dibayarkan ke rekening asuransi pelaksana. Setelah itu polis aktif dan terbit secara otomatis melalui aplikasi SIAP,” terang Sarwo.
Bantuan premi sebesar 80 persen akan dibayarkan jika Dinas Pertanian telah membuat Daftar Peserta Definitif (DPD) AUTP. Setelah ini, baru petani dinyatakan sah menjadi peserta AUTP pada musim tanam yang didaftarkan.
Sementara itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan cuaca yang sedang tidak bersahabat membuat petani harus ekstra hati-hati dalam menjaga lahan.
”Pada akhir Maret 2020, BMKG merilis bahwa awal musim kemarau di Indonesia bervariasi, sebagian besar dimulai Mei-Juni. Dan hasil pemantauan perkembangan musim kemarau hingga akhir Agustus 2020 menunjukkan bahwa hampir seluruh wilayah Indonesia (87 persen) sudah mengalami musim kemarau,” katanya.
Dalam kondisi seperti ini, Mentan Syahrul menilai keputusan untuk mengikuti AUTP adalah pilihan terbaik. ”Jaminan terbaik untuk menjaga lahan pertanian adalah mendaftarkan lahan pertanian ke AUTP. Biar asuransi saja yang menjaga lahan kita. Jika ada musibah yang menyebabkan gagal panen, klaim asuransi akan menggantinya,” tuturnya. (fin/zul/ful)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: