Grafik Covid-19 Mayoritas Daerah Turun, Nilai Tukar Rupiah Menguat

Grafik Covid-19 Mayoritas Daerah Turun, Nilai Tukar Rupiah Menguat

Sebab, upaya penanganan dengan kondisi geografis pulau menjadi berbeda. Presiden juga memerintahkan Terawan, Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, serta Satgas Covid-19 untuk fokus dalam penanganan virus corona.

”Sehingga hasilnya setiap minggu terlihat,” katanya.

Dari sisi ekonomi, ia meminta para menteri untuk memperhatikan insentif yang bersifat tunai. Bantuan tersebut perlu didorong untuk meningkatkan daya beli masyarakat dan konsumsi rumah tangga hingga akhir September ini.

Dari penegasan Jokowi itu, ternyata implikasinya cukup positif. Nilai tukar rupiah menguat 0,07% ke level Rp14.880 per dolar AS pada perdagangan di pasar spot sore ini, Senin (14/9).

Rupiah berbalik menguat setelah sempat melemah usai Presiden Joko Widodo mengeluarkan pernyataan resmi soal kebijakan pembatasan soial berskala besar. Rupiah sejak pagi bergerak melemah usai dibuka menguat dan sempat berada di posisi Rp 14.930 per dolar AS. Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dolar Rate bahkan menempatkan rupiah pada posisi Rp 14.974 per dolar AS.

Hampir seluruh mata uang Asia menguat sore ini. Mengutip Bloomberg, yen Jepang naik 0,16%, dolar Hong Kong 0,01%, dolar Singapura 0,13%, dolar Taiwan 0,07%, won Korea Selatan 0,27%, peso Filipina 0,08%, rupee India 0,07%, yuan Tiongkok 0,17%, dan ringgit Malaysia 0,18%.

Terpisah Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 dr Reisa Broto Asmoro, menjelaskan melihat kasus aktifnya, terjadi penurunan di beberapa tempat. Ia merincikan sebaran kasus aktif per provinsi, tertinggi berada di DKI Jakarta dengan 11.436 kasus aktif, mengalami penurunan dari hari sebelumnya sebanyak 12.078 kasus.

Tertinggi kedua berada di Jawa Barat dengan 6.443 kasus. Jumlah ini mengalami kenaikan dari hari sebelumnya sebanyak 6.404 kasus.Tertinggi ketiga di Jawa Tengah sebanyak 5.439 kasus mengalami penurunan dari hari sebelumnya sebanyak 5.518 kasus.

”Memang jumlah kasus aktif fluktuatif, tetapi dari data hari ini dapat dikatakan rata-rata jumlah kasus aktif di Indonesia banyak mengalami penurunan,” lanjut Reisa.

Pada tingkat kesembuhan hari ini terdapat tambahan 3.395 kasus dan kesembuhan total menjadi sebanyak 158.405 kasus dengan recovery rate (tingkat kesembuhan) di angka 71%. ”Angka ini (kesembuhan) cukup tinggi ya, artinya tujuh di antaranya 10 orang yang terkena Covid-19 sudah sembuh,” jelasnya.

Sedangkan penambahan kasus positif baru hari ini sebanyak 3.141 kasus dan kumulatifnya 221.523 kasus. Ia juga menginformasikan dari data Kementerian Kesehatan, bed occupancy ratio (BOR) atau ketersedian tempat tidur dalam kondisi aman.

Kondisi ini katanya dapat mengantisipasi lonjakan jika terjadi lonjakan 20% sesuai ketentuan World Health Organization (WHO). ”Tetapi tentu kita tidak harapkan itu akan terisi ya,” tambah Reisa.

Dalam memerangi pandemi ia mengimbau masyarakat untuk disiplin. Dalam menerapkan protokol kesehatan harus dilaksanakan tanpa terkecuali di seluruh Indonesia. Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) masih tetap diberlakukan untuk memutus rantai penyebaran virus Covid-19.

Penerapan protokol kesehatan harus dilakukan secara bersama-sama. Tidak mungkin hanya menggantungkan pada pemerintah saja. Kampanye menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan dan menghindari kerumunan harus dilakukan secara masif.

Pemerintah sendiri dalam beberapa pekan lalu sudah mengeluarkan berbagai upaya seperti surat edaran dan imbauan. Misalnya tentang jam kerja, jumlah pegawai dalam satu ruangan kerja termasuk peserta rapat harus dibatasi dan diatur agar physical distancing atau menjaga jarak tetap diterapkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: