Kuota Internet Gratis Segera Dibagikan, Kemendikbud: Pastikan Nomor Ponselnya Aktif
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memastikan bantuan kuota bagi siswa, guru, mahasiswa dan dosen akan segera direalisasikan dalam waktu dekat. Saat ini sedang dilakukan update data sampai 11 September besok.
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud, Nizam mengatakan, secara keseluruhan program telah siap diimplementasikan. Hanya saja, Kemendikbud sedang menunggu update data yang dibatasi sampai 11 September 2020 mendatang.
"Kami sudah meminta data terbaru ke perguruan tinggi sejak 21 Agustus 2020 lalu, terkait nomor telepon seluler yang digunakan untuk pembelajaran," kata Nizam, dalam keterangannya, Rabu (9/9).
Nizam menjelaskan pihaknya menggunakan data induk siswa, guru, dosen, dan mahasiswa agar program bantuan ini dapat sampai tepat sasaran. "Apabila nomor ponsel yang digunakan sudah tidak aktif, tentu tidak akan masuk dalam sistem pembayaran ke pihak operator," ujarnya.
Nizam menegaskan pihaknya ingin memastikan data yang masuk betul-betul nomor yang digunakan saat ini. Sebab, Kemendikbud berupaya melakukan proses validasi dan verifikasi sambil terus memperbarui dan memperbaiki data.
"Pertama, kami melakukan update data yang akan tutup pada 11 September 2020 ini. Setelah itu kami lakukan validasi dan verifikasi lalu diluncurkan untuk bulan pertama," terangnya.
"Kedua, yang akan dibayarkan ke operator adalah yang betul-betul menerima bantuan agar tidak ada manipulasi angka dan seluruhnya disalurkan ke yang berhak," sambungnya
Nizam juga menegaskan, bahwa dalam penyaluran bantuan ini akan dilakukan secara transparan dan penuh pengawasan. Hal ini penting agar tidak terjadi hal-hal yang menguntungkan satu pihak saja.
"Dalam pelaksanaannya sangat erat berbagai unsur pengawas, baik dari Direktorat Jenderal, BPK, KPK, maupun auditor-auditor lain akan memastikan bahwa apa yang kita lakukan ini benar-benar transparan dan tepat sasaran dan tidak ada penyelewengan," tuturnya.
Sementara itu, Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika, Henry Subiakto menilai, bahwa subsidi kuota bagi siswa, guru, mahasiswa hingga dosen tersebut bisa jadi tidak efektif dalam penggunaannya.
Menurutnya, meski mereka memiliki kuota, namun hal itu menjadi sia-sia saat tempat tinggal siswa ataupun dosen tersebut tidak terjangkau akses internet.
"Sekarang ini terdapat 83.218 desa atau kelurahan di Indonesia. Namun, yang terjangkau internet saat ini berjumlah 70.670 desa. Artinya, masih ada 12.548 desa atau kelurahan yang belum bisa mengakses internet," kata Henry.
Henry menyebut, untuk di pulau Jawa dan Sumatra saja ada sekitar 3.435 desa atau kelurahan yang belum memiliki akses internet. Sementara untuk daerah lainnya terdapat 9.113 desa yang belum terjangkau internet.
"Ini adalah fakta di lapangan yang terjadi hari ini. Artinya, anggaran kuota gratis sebesar Rp7,2 triliun itu nantinya hanya akan efektif untuk 70.670 desa atau kelurahan," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: