Kesal Dicecar soal Radikalisme, Menteri Agama Fachrul Razi: yang Saya Enggak Sebut Tidak Usah Disebut-sebutlah

Kesal Dicecar soal Radikalisme, Menteri Agama Fachrul Razi: yang Saya Enggak Sebut Tidak Usah Disebut-sebutlah

Salah satu anggota komisi bidang agama mencecar Menteri Agama Fachrul Razi terkait pernyataannya soal radikalisme. 

Ali Taher Parasong, wakil rakyat dari Dapil Banten III meminta menag memberi penjelasan terkait pernyataannya.

"Kok tega menyatakan bahwa para ustaz, para guru ngaji itu adalah bagian dari bibit-bibit radikalisme. Apakah itu betul atau tidak coba nanti Pak Menteri mengklarifikasi. Tapi publik sudah mengatakan itu. Sampai saya bertanya Pak Menteri Agama ini agamanya Islam atau bukan," ucap Ali Taher dalam rapat yang disiarkan live di akun YouTube DPR RI.  

Politikus PAN ini mencecar Menag Fachrul Razi cukup lama. Termasuk juga mengenai anggaran dan program di Kemenag dengan nada meninggi.

Menanggapi hal ini, Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi terlihat kesal dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI, Selasa (8/9). Dia tampak tidak nyaman karena ada anggota dewan yang mencecar dirinya soal pernyataan mengenai radikalisme yang sempat menuai kontroversi. 

Setelah Ali Taher selesai bicara, menteri yang juga mantan Wakil Panglima TNI itu langsung merespons. 

"Ketua, tadi sebelumnya belum selesai giliran kami ya, jadi enggak ada salahnya saya menaggapi ini dulu," ucap Fachrul meminta izin kepada ketua Komisi VIII DPR selaku pimpinan rapat dikutip dari JPNN.  

Saat itu, menteri asal Aceh ini meminta anggota dewan tidak melebih-lebihkan pernyataannya terkait radikalisme dalam webinar bertajuk Strategi Menangkal Radikalisme pada Aparatur Sipil Negara yang tayang di akun Youtube Kementerian PAN-RB, Rabu (2/9) lalu. 

"Saya mohon juga, teman-teman juga sudah sama dewasa, sama tuanya sama saya. Yang saya enggak sebut tidak usah disebut-sebut lah. Kalau menteri agama menganggap semua penceramah itu orang yang radikal, enggak pernah saya mengatakan begitu. Ndak usahlah disebut itu. Sama-nya dewasanya, sama kewajiban kita menjaga bangsa ini," tutur Fachrul. (jpnn/ima)

Sumber: