Menag Fachrul Razi Bikin Kegaduhan Lagi, Fadli Zon: Sertifikasi Dai Mirip dengan Cara-cara Kolonial

Menag Fachrul Razi Bikin Kegaduhan Lagi, Fadli Zon: Sertifikasi Dai Mirip dengan Cara-cara Kolonial

Kebijakan Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi kembali memicu pro kontra. Kali ini, terkait rencana sertifikasi terhadap penceramah atau dai.

Karuan saja rencana itupun memantik reaksi publik. Anggota DPR Fraksi Partai Gerindra, Fadli Zon misalnya. Dia kembali mengkritik rencana Kementerian Agama (Kemenag) itu sebagai upaya untuk membatasi ceramah dai. 

Sebelumnya, Fadli mengkritik pernyataan Menag yang menyebut radikalisme masuk ke masjid lewat anak berparas elok atau good looking. Kali ini, Fadli Zon menolak rencana Fachrul Razi melakukan sertifikasi kepada 8.200 penceramah agama atau dai.

Mantan wakil ketua DPR itu menegaskan bahwa rencana tersebut haruslah dihentikan.

"Rencana Sertifikasi Dai oleh Menteri Agama harusnya dihentikan," twit Fadli di akun @fadlizon di Twitter, dilihat Senin (7/9). Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen itu mengatakan kebijakan tersebut telah menimbulkan kegaduhan.

Menurutnya, hal itu juga memunculkan kecurigaan bahwa pemerintah akan melakukan sensor dan pembatasan dai. "Menimbulkan kegaduhan n kecurigaan bhw pemerintah akan lakukan sensor n pembatasan Dai," kata dia.

Tindakan ini, menurut Fadli, bertentangan dengan konstitusi. Karenanya, dia meminta rencana itu dihentikan, karena mirip dengan cara-cara kolonial.

"Bertentangan dg konstitusi. Ini mirip cara2 kolonial penjajah dulu,"  ujar  Fadli. Sebelumnya diberitakan, Menag Fachrul akan menerapkan program sertifikasi penceramah bulan ini.

Menurut Fachrul, tahap awal akan dilakukan terhadap 8.200 penceramah. Sekjen MUI Anwar Abbas juga menolak rencana pemerintah soal sertifikasi 8.200 penceramah. (jpnn/zul)
 

Sumber: