Cina Sembunyikan Misi Pesawat Ruang Angkasa Pulang Pergi Murah Meriah

Cina Sembunyikan Misi Pesawat Ruang Angkasa Pulang Pergi Murah Meriah

Media sosial Cina mulai ramai dengan spekulasi pesawat ruang angkasa eksperimental. Kabar terakhir pesawat yang telah diluncurkan dua hari lalu, Minggu (6/8), sukses mendarat di situs yang ditentukan.

Sayangnya, Pemerintah Cina merahasiakan informasi yang muncul. Jika benar fakta ini ada, ambisi Cina untuk menempel dominasi Amerika Serikat dan Rusia di luar angkasa sudah mulai meningkat dalam satu dekade terakhir.

Sebenarnya hal itu sudah terlihat dari keberhasilan negeri Tirai Bambu itu Cina menerbangkan roket besar Long March-5B ke luar angkasa dan melakukan uji pesawat luar angkasa generasi baru.

Ya, sejumlah komentator membandingkannya pesawat ulang-alik itu mirip dengan X-37B milik Angkatan Udara AS. Yaitu pesawat luar angkasa otonom buatan Boeing yang masih dapat berada di orbit dalam jangka waktu lama sebelum kembali ke Bumi.

”Jika benar fakta ini terjadi, jelas misi itu menjadi sebuah terobosan yang dapat mengarah pada perjalanan pulang pergi ke luar angkasa dengan biaya yang lebih murah,” terang kantor berita Xinhua, Minggu (6/9).

Misi tersebut dirahasiakan dan media pemerintah belum membocorkan foto atau pun tayangan video baik dari peluncuran maupun pendaratan pesawat ruang angkasa tersebut. Tak ada penjelasan mengenai teknologi yang telah diujikan.

Untuk diketahui, tiga tahun lalu, Cina mengatakan akan meluncurkan pesawat ruang angkasa pada 2020, yang bisa terbang seperti pesawat dan dapat dipakai berulang. Pesawat seperti itu ditujukan untuk menambah frekuensi peluncuran dan menurunkan biaya misi.

Kabar terakhir yang diterima pesawat angkasa Cina itu diluncurkan ke orbit pada Jumat (4/9), dengan menggunakan Long March 2F. Jenis roket pembawa pesawat ruang angkasa Shenzhou pada misi berawak dan tanpa awak selama bertahun-tahun.

Cina sendiri sudah membangun stasiun ruang angkasa bernama Tiangong, yang memiliki arti Istana Surgawi. Stasiun itu diklaim dapat mengakomodir tiga astronot dalam keadaan normal dan hingga enam selama penggantian awak.

Melansir Space Daily, stasiun ruang angkasa Tiangong diperkirakan akan selesai sekitar tahun 2022. Stasiun itu direncanakan akan beroperasi di orbit rendah Bumi pada ketinggian dari 340 km hingga 450 km selama lebih dari 10 tahun guna mendukung percobaan ilmiah, teknologi, dan aplikasi berskala besar.

Stasiun Tiangong akan berbentuk seperti huruf T dengan modul inti di tengah dan kapsul laboratorium di setiap sisi. Kepala perancang program luar angkasa berawak Cina, Zhou Jianping mengatakan masing modul akan lebih dari 20 ton, dengan total massa stasiun sekitar 66 ton.

Wakil kepala perancang stasiun ruang angkasa dari China Academy of Space Technology (CAST), Zhu Guangchen mengatakan ukuran laboratorium ruang angkasa Tiangong-1 dan Tiangong-2 seperti apartemen satu kamar.

Sedangkan stasiun ruang angkasanya setara dengan apartemen dengan tiga kamar tidur, ruang tamu, ruang makan, dan ruang penyimpanan. Modul inti stasiun yang bernama Tianhe dikabarkan memiliki panjang total 16,6 meter dengan diameter maksimum 4,2 meter dan massa lepas landas 22,5 ton.

Modul inti Tianhe akan menjadi pusat manajemen dan kontrol dan ruang hidup utama kru, dan akan mendukung beberapa percobaan ilmiah dan teknologi.

Sumber: