PSM Terancam Tanpa Legiun Asing

PSM Terancam Tanpa Legiun Asing

Tes swab bagi pemain PSM sudah dijalani, namun, tes Covid-19 itu hanya diikuti pemain lokal. Pemain asing belum terlihat. Hal ini menguatkan kelanjutan Liga 1 2020, Oktober mendatang, PSM terancam tanpa legiun asing.

Belum lagi, Liga 1 bagai pra musim. Laga yang akan berakhir hingga Februari 2021 itu, 18 tim yang berlaga tidak akan terdegradasi. Selain itu, laga AFC terbilang longgar.

Jika digelar dan pertengahan laga kondisi pandemi parah, maka bisa saja dihentikan. Saat ini, untuk Asia Tenggara hanya Thailand dan Myanmar yang berjalan kompetisinya.

Dari tren itu, membuat sejumlah tim di Indonesia kehilangan legiun asing mereka. Alasannya, kondisi pandemi serta kesiapan liga. Termasuk renegosiasi kontrak sesuai keputusan PSSI yang hanya membayarkan 25 persen gaji pemain.

Bahkan, beberapa tim telah kehilangan pemain asing. Di antaranya, Persita ada Mateo Bustos yang memilih mengakhiri kontrak. Legiun asal Argentina itu mengaku, khawatir melakukan perjalanan ke Indonesia bersama keluarganya di tengah wabah yang masih mengganas.

Striker Persipura Jayapura, Sylvano Comvalius asal Belanda juga memutuskan mundur dari timnya karena terkendala pembatasan perjalanan. Persik Kediri ditinggalkan dua pemain asing, yaitu bek asal Australia, Ante Bakmaz, dan striker asal Serbia, Nikola Asceric. Belum lagi tim-tim lainnya.

Begitu pun dengan PSM, tes swab yang dilakukan sebelum latihan hanya 13 pemain dan dua asisten pelatih yang ikut. Semua pemain lokal. “Untuk legiun asing, manajemen masih berusaha untuk mendatangkannya ke Makassar,” kata Media Officer PSM Makassar, Sulaiman Karim.

Kapten PSM Makassar, Zulkifly Syukur menyampaikan, hingga saat ini para pemain masih intens komunikasi. “Kita komunikasi lewat grup WA. Tetapi masih pada seputar saling menanyakan kondisi masing-masing,” ucapnya.

Pengamat Sepak Bola Indonesia, Hanafing memprediksi tim tanpa pemain asing. “Maksimalnya pemain asing untuk di lanjutan Liga 1 ini di setiap klub masih sangat dikhawatirkan,” ujarnya kepada FAJAR, Jumat (4/9) kemarin.

Instruktur Pelatih PSSI itu menegaskan, faktor teknis lain yang bisa membuat pemain asing berpikir yakni jalannya liga yang bak maraton. PSM Makassar saja misalnya, Oktober nanti akan menjalani 6 laga.

"Dari kondisi ini pula akan menunjukkan bahwa tim akan sulit maksimal. Apalagi persiapan baru di September ini,” katanya.

Bukan hanya itu, Hanafing melihat sejumlah klub akan terkendala di sponsor terlebih yang bermain di luar kandang. PSM Makassar salah satunya yang akan bermain di Stadion Sultan Agung, Bantul.

Kondisi itu, kemungkinan besar tim hanya akan mengutamakan subsidi dari PT LIB yakni, Rp800 juta per bulan. Nilai itu untuk laga Liga 1 terbilang sangat sedikit. Apalagi, jika memaksimalkan semua pemain maka klub akan rugi. (sal/ham/zul)

Sumber: