Ubah Produk UKM dari Kelas Pasar Tradisional ke Ekspor di Rumah Kemasan
Sebuah gedung bertuliskan Rumah Kemasan, di Jl Ki Mangunsarkoro Kota Semarang menarik perhatian Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Jumat (10/7).
Dia penasaran dengan bangunan itu dan berniat mencari tahu. Saat gowes dan melintas di depan gedung itu, ia langsung menghentikan sepedanya dan mampir menengok ada apa di dalam bangunan itu.
Ternyata, gedung bertuliskan Rumah Kemasan tersebut adalah Balai Industri Kreatif, Digital dan Kemasan Dinas Perindusrian dan Perdagangan Jawa Tengah. Di tempat itu, melayani konsultasi pembuatan merk, logo, desain kemasan, liflet, pamflet, karton box dan aneka produk kemasan lainnya bagi UKM unggulan Jawa Tengah.
Di dalam gedung itu, Ganjar melihat display produk-produk UKM seperti kopi, aneka kue, minuman dan produk kemasan lain dari berbagai daerah di Jateng yang dikemas dengan apik dan menarik. Ia juga melihat mesin-mesin pembuat produk kemasan yang cukup canggih, dengan hasil cetakan yang berkualitas.
"Ternyata ini tempat pembuatan desain dan kemasan produk UKM di Jawa Tengah. Kita lihat, ini ternyata kemasan ayam goreng khas Purbalingga. Kemasannya menarik kan, sudah layak dijadikan gift untuk keluarga, teman dan handai taulan," kata Ganjar.
Di tempat itu, lanjut Ganjar, juga melayani konsultasi para UKM tentang pemasaran produk secara gratis. Menurutnya, hal semacam inilah yang diharapkan, agar produk UKM Jateng bisa naik kelas.
"Jadi kalau packaging-nya sudah sebagus ini, maka tidak hanya laku di pasar tradisional, tapi bisa masuk swalayan bahkan bisa ekspor," terangnya.
Hal itulah yang selalu diharapkannya. Ia berharap, pelaku UKM Jateng terus meningkatkan kualitas produknya agar bisa naik kelas. Sebab diyakini Ganjar, banyak produk UKM Jateng yang rasanya enak dan tidak kalah dengan produk pabrikan besar.
"Inilah bentuk pendampingan kita, jadi packaging-nya kita dampingi, pemasarannya, sampai manajemennya. Yang begini-begini ini harapannya, produk kita menjadi lebih punya nilai jual tinggi," pungkasnya.
Sementara itu, Plt Kepala Balai Industri Kreatif, Digital dan Pemasaran Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jateng Sukeriyanto mengatakan, balai tersebut berdiri sejak 2017 lalu. Di tempat itu, melayani konsultasi gratis tentang pemasaran produk UKM.
"Jadi, apabila ada pelaku UKM sudah punya produk tapi belum punya logo, desain dan kemasannya, selalu datang ke kami untuk konsultasi. Kami bantu dampingi dengan membuatkan logo, desain kemasan dan lainnya," kata dia.
Pihaknya juga kerap menggelar pendampingan di berbagai daerah di Jateng. Seringkali, digelar workshop tentang packaging, marketing, manajemen dan lainnya kepada sejumlah pelaku UKM di daerah.
Tak hanya fasilitasi, Rumah Kemasan Jateng juga membantu UMKM dalam pencetakan kemasan dengan harga jauh lebih murah dari pasaran. Minimal order juga yang lebih sedikit juga memudahkan pelaku UMKM. Jika di percetakan biasa, pemesanan kemasan minimal harus 1000 lembar, di Rumah Kemasan bisa mencetak hanya 200 lembar.
"Pesanan kami tidak hanya UKM dari Jawa Tengah, tapi beberapa daerah lain juga pesan di sini. Kemarin kami baru saja melayani pesanan kemasan dari Aceh dan Batam," pungkasnya. (*/ima)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: