Lebak Diguncang Gempa 5,4 SR, BMKG Sebut Getarannya Sampai Jakarta dan Bogor

Lebak Diguncang Gempa 5,4 SR, BMKG Sebut Getarannya Sampai Jakarta dan Bogor

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono dalam keterangannya mengatakan, gempa bumi yang mengguncang wilayah Kabupaten Lebak, Banten, terasa hingga DKI Jakarta dan Kabupaten Bogor.

Gempa yang memiliki parameter update dengan magnitudo M=5,1 itu terjadi pada Selasa (7/7) pukul 11.44 WIB dan tidak berpotensi tsunami.

“Dengan episenter gempa terletak pada koordinat 6,70 LS dan 106,15 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 18 km arah Barat Daya Rangkasbitung, Banten pada kedalaman 87 km,” ujarnya, Selasa (7/7) dikutip dari pojok banten.

Jenis dan mekanisme gempa bumi dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi itu merupakan jenis gempa bumi menengah.

Gempa itu juga diakibatkan subduksi lempeng Indo-Australia yang menunjam di bawah lempeng Eurasia.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut memiliki mekanisme pergerakan naik (Thrust Fault).

Sementara, guncangan gempa ini dapat dirasakan di daerah Lebak III-IV MMI.

Bila pada siang hari, dirasakan oleh orang banyak dalam rumah yang berada di sekitar Cihara, Rangkasbitung, Bayah, Pandeglang, Malingping, Cibeber, Banjarsari, Sukabumi III MMI, Jakarta, Depok, Bandung II-III MMI.

“Gempa tersebut juga dirasakan getarannya hingga Tangerang Selatan, Bakauheni II MMI dan Bogor,” jelasnya.

Menurut Rahmat, hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut.

“Jadi, hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa awal pada pukul 11.44 Wib dan gempa susulan pada pukul 12.07 WIB tidak berpotensi tsunami,” tegasnya.

Rahmat mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Selain itu, pihaknya juga mengimbau masyarakat agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah,” ujarnya.
(dinar/pojokbanten/ima)

Sumber: