Bocah 8 Tahun Tak Bisa BAB, 7 Kali Dioperasi Tak Sembuh-sembuh sampai Trauma Lihat Dokter

Akibat kelainan ini, Rokilah, ibu Putri menyebut fisik Putri lemah dan tidak boleh kelelahan. Bahkan, untuk naik sepeda pun belum mampu. Karena berulangkali dioperasi, Putri juga mengalami trauma jika bertemu dokter.

”Kalau ketemu dokter kaya mau lari,” tutur Rokilah yang mempunyai empat adik. Adik pertama Rokilah, Jaenudin (20), tinggal satu atap dengan Rokilah. Jaenudin belum bekerja. Sedangkan tiga adik Rokilah lainnya, yakni Sodikun (17), Kusmeroh (16), dan Samosir (15), ikut bekerja wartegan dan warung lesehan di Jakarta.

Merekalah yang membantu Rokilah saat melewati masa-masa berat, karena ditinggal Masarohman yang pulang ke Lampung. Untungnya, Rokilah juga terdaftar sebagai merupakan Keluarga Penerima Manfaat yang mendapat bantuan dari Pemerintah, baik Program Keluarga Harapan (PKH) maupun Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

Masarohman sendiri mengakui kekhilafannya karena sempat meninggalkan Rokilah dan Putri. Saat itu, dia tidak mempunyai pekerjaan dan penghasilan, sehingga kebingungan untuk membayar hutang yang menumpuk.

”Hutang ke kakaknya istri sampai puluhan juta. Sampai tidak dipercaya bisa memulangkan uang,” jelas Masarohman yang telah kembali bersama istri dan anaknya.

Meski ujian keluarga masih cukup panjang, Masarohman dan Rokilah menyampaikan terima kasih kepada masyarakat dan rumah sakit yang telah membantu. Mereka berharap Putri sembuh total dan dapat BAB secara normal.

Rokhilah ingat kata dokter untuk menerima kondisi Putri, karena telah berulangkali dioperasi hasilnya sama. ”Saya sih menerima, tetapi apa iya tidak ada jalan lain? Tidak bisa diobati?” ungkap Rokilah.

Sementara itu, Kasi Permas Kelurahan Kaligangsa Warkum menyampaikan prihatin atas kondisi Putri. Sejauh ini, bantuan yang diberikan kepada keluarga Masarohman sesuai dengan yang diprogramkan Pemerintah, seperti BPJS Kesehatan, PKH, dan BPNT.

“Namun demikian, Kelurahan senantiasa siap membantu,” jelas Warkum. (nam/zul)

Sumber: