Transaksi Virus
Sudah banyak berita penutupan pasar di Indonesia. Di Jakarta maupun Surabaya. Itu setelah ditemukan penularan Covid-19 di pasar.
Ingat awal Covid-19 di Wuhan? Juga dari pasar.
Belakangan ini kejadian yang sama berulang di Beijing. Minggu lalu. Di pasar Xinfadi. Di pinggiran barat daya Kota Beijing. Juga di bagian pasar basah. Tempat dijualnya ikan dan daging beku.
Tiba-tiba saja Beijing panik. Sangat mengkhawatirkan. Angka penderita baru di Beijing menjadi 227 orang.
Padahal sudah lebih 3 bulan Beijing nyaris bebas Covid-19. Kalau toh ada hanya sekitar 10 sampai 20 penderita per hari. Itu pun penderita dari luar negeri.
Juga sudah hampir dua bulan tidak ada lagi orang mati karena Covid-19 di Tiongkok.
Maka munculnya angka 227 itu dianggap serius.
Setelah ditelusuri ketemulah sumbernya: Pasar Xinfadi itu. Semua disebabkan oleh penularan lokal. Tidak ada hubungan dengan luar negeri.
Pertanyaannya: dari mana virus itu. Bukankah sudah lama hilang dari Beijing?
Ketahuanlah: dari ikan beku.
Beijing tidak punya laut. Ikan di sana hampir semuanya impor. Terutama seperti tuna dan salmon.
Berarti sumber 227 itu dari ikan beku. Tentu sumber awalnya dari tempat pengolahan dan pengepakan ikan itu --di negara asal.
Virus itu bisa bertahan tiga bulan di ikan beku. Demikian juga di daging beku.
Selama ini tidak pernah ada kehebohan penularan Covid-19 di pabrik-pabrik pengolahan ikan. Yang ada justru di pabrik-pabrik pengolahan daging di Amerika. Di beberapa tempat sekaligus. Sampai pabrik itu harus ditutup --sambil tetap merahasiakan jumlah penderitanya.
Beijing segera ambil tiga langkah: Pasar Xinfadi ditutup. Tes masal dilakukan: sehari 1 juta orang --seperti di Wuhan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: