3 Hari, Positif Covid-19 Catat Rekor Tertinggi

3 Hari, Positif Covid-19 Catat Rekor Tertinggi

Jumlah kasus positif Covid-19 terus meningkat. Pada Kamis (11/6), pasien positif bertambah 979 orang. Sementara yang sembuh juga tambah 507 orang. Kenaikan signifikan dalam beberapa hari terakhir terjadi karena peningkatan kapasitas uji spesimen serta hasil pelacakan kontak dekat pasien.

"Besaran angka penambahan kasus baru pada beberapa provinsi masih cenderung tinggi. Yakni di Jawa Timur, Sulawesi Selatan, DKI Jakarta, Kalimantan Selatan, dan Sumatera Utara," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto di Jakarta, Kamis (11/6).

Dengan penambahan tersebut, jumlah kasus positif secara kumulatif menjadi 35.295 orang. Sedangkan yang sembuh 12.636 orang. Jawa Timur melaporkan 297 kasus positif baru dengan 112 orang sembuh. Sementara Sulawesi Selatan 141 kasus baru tanpa ada laporan sembuh.

DKI Jakarta melaporkan 128 kasus baru dengan 144 orang sembuh. Sedangkan Kalimantan Selatan 69 kasus baru dengan 36 orang sembuh. Yang terakhir Sumatera Utara 45 kasus baru dengan 12 orang sembuh. Provinsi dengan laporan kesembuhan tertinggi adalah DKI Jakarta. Disusul Jawa Timur, Sumatera Selatan, Nusa Tenggara Barat, dan Kalimantan Selatan. Sumatera Selatan melaporkan 55 orang sembuh dengan 42 kasus baru. Sedangkan Nusa Tenggara Barat 44 orang sembuh dengan 11 kasus baru.

"Selain itu, terdapat 18 provinsi yang melaporkan penambahan kasus positif di bawah 10. Kemudian, sembilan provinsi tidak ada penambahan kasus positif baru," jelasnya.

Provinsi yang melaporkan tidak ada penambahan kasus positif baru yaitu adalah Aceh, Bengkulu, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Riau, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur.

"Untuk kasus meninggal dunia bertambah 41 kasus. Sehingga total menjadi 2.000 kasus," papar Yurianto.

Hal senada disampaikan Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito. Menurutnya, kenaikan signifikan kasus positif virus corona dalam beberapa hari terakhir karena peningkatan kapasitas uji spesimen dari hasil pelacakan kontak dekat pasien.

"Kenaikan pesat kasus positif Covid-19 pada beberapa hari terakhir, tidak bisa langsung dikaitkan dengan potensi terjadinya gelombang kedua Covid-19. Perhitungan yang kami observasi hingga saat ini, kami percayai sebagai hasil dari peningkatan kapasitas Indonesia untuk melakukan tes. Pemerintah daerah dan fasilitas kesehatan utama meningkatkan pelacakan. Hasilnya ada penemuan kasus aktif,” ujar Wiku di Jakarta, Kamis (11/6).

Dia menjelaskan, pemerintah telah berhasil mencapai target pertama peningkatan kapasitas uji spesimen sebanyak 10 ribu sampel per hari. Bahkan, lanjutnya, Indonesia pernah mengetes 14 ribu sampel spesimen per hari untuk diagnosa Covid-19.

"Kini pemerintah sedang berupaya meningkatkan kapasitas uji spesimen menjadi 20 ribu per hari. Saat ini lebih banyak laboratorium dan universitas yang mampu melakukan tes,” ucapnya.

Wiku mengatakan akan lebih akurat untuk melihat perkembangan kasus Covid-19 berdasarkan data masing-masing daerah. Ada daerah yang sudah sangat membaik dan masuk dalam kategori zona kuning dan hijau. Namun masih terdapat yang zona merah.

“Untuk menangani wabah, juga tergantung dengan respon dan manajemen daerah setempat,” tukasnya.

Dalam dua hari terakhir, Selasa (9/6) dan Rabu (10/6), Indonesia berturut-turut mencatat rekor tertinggi penambahan kasus Covid-19 dalam waktu 24 jam. (din/fin/ima)

Sumber: