Dukung Prabowo saat Pilpres, Ustaz Abdul Somad Rugi Besar Harus Bayar Mahal
Kontestasi lima tahunan pemilihan presiden (pilpres) 2019 memang sudah berakhir. Meski begitu banyak cerita-cerita yang melatarbelakanginya, masih menarik untuk dibahas sampai saat ini.
Apa yang dialami Ustaz Abdul Somad atau UAS misalnya. Penceramah kondang itu mengaku rugi besar mendukung Prabowo Subianto dalam Pemilihan Presiden 2019 lalu.
Ustaz Abdul Somad mengaku harus membayar mahal, karena mendukung Ketua Umum Partai Gerindra tersebut. Harga mahal yang harus dibayar UAS di antaranya, bullyan, kebencian, putus persahabatan, hingga ditolak ramai-ramai oleh BUMN.
Hal itu terungkap saat UAS berbincang dengan ahli hukum tata negara, Refly Harun melalui channel YouTube-nya dengan judul “Pecah!!! Dicecar Refly, Ustadz Abdul Somad malah balik bertanya macam-macam.
Nah, Refly Harun menanyakan apakah UAS kecewa dengan sikap Prabowo yang kini masuk dalam kabinet Jokowi. Menanggapi pertanyaan itu, UAS menyatakan selama ini dia tidak pernah menjadi fans Prabowo.
Karenanya, UAS menegaskan tidak kecewa meski Prabowo yang pernah dia dukung dalam Pilpres 2019 kini berbalik dan bergabung dengan pemerintahan Jokowi. “Yang pertama saya tidak menjadi fans orang, tapi ide dan gagasan, sehingga saya tidak kecewa karena gagasan akan diperjuangkan oleh siapapun.”
“Yang kedua bahwa saya tidak berpikir sendiri, tidak berijtihad sendiri, saya mendengarkan fatwa ulama,” tambahnya.
UAS mengaku mendengarkan fatwa ulama dzahir yang melihat dari analisa, ulama yang selalu mendapatkan inspirasi, ulama yang mendapatkan ilham karena kejernihan hati.
Mereka yang menyuruh saya, lalu kemudian ketika saya sampaikan dengan segala macam konsekuensinya saya terima. Lalu kemudian terjadi apa yang terjadi, tidak ada kekecewaan sedikitpun karena itu adalah yang sudah saya lakukan,” jelas umat.
“Saya hanya melakukan yang perlu saya lakukan agar umat tidak menyalahkan saya di masa yang akan datang, agar saya tidak abu-abu, saya bersikap, saya punya prinsip,” imbuhnya.
UAS mengaku harus membayar mahal gara-gara mendeklarasikan dukungan untuk Prabowo pada Pilpres 2019 lalu. “Saya mesti membayar high cost, harga mahal, dengan bully, dengan kebencian, dengan putus persahabatan dan lain-lainnya,” tegas UAS.
Meski begitu, UAS menegaskan tidak menyesal pernah mendukung Prabowo. Ia juga tak kecewa Prabowo masuk ke dalam pemerintahan. “Jadi tidak ada kekecewaan sedikitpun,” tegas UAS.
Rafly Harun kemudian menanyakan apakah kecewa dengan penolakan sejumlah BUMN, setelah UAS mendukung Prabowo. “Ada satu BUMN yang sudah menyiapkan 3 ribu nasi kotak, tiba-tiba membatalkan dua jam sebelum tabligh akbar,” ucap UAS.
“Ada BUMN yang mengundang saya setahun sebelumnya untuk hari ulang tahun, dibatalkan seminggu sebelum hari-H,” tambahnya.
Sumber: