Ketua DPRD Jateng Sumanto Ajak Masyarakat Teladani Nilai Positif dalam Wayang Kulit
PAGELARAN- Ketua DPRD Jateng Sumanto saat pagelaran wayang kulit dengan Lakon Wiratha Parwa yang berlangsung di Desa Suruh Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar. -ISTIMEWA-Radartegal.disway.id
Radartegal.com- Nilai positif dalam wayang kulit menjadi salah satu hal yang bisa diteladani masyarakat, khususnya di Jawa Tengah. Hal itu ditegaskan Ketua DPRD Jateng Sumanto saat hadir dalam pagelaran wayang kulit beberapa waktu lalu.
Menurutnya Pagelaran Wayang Kulit tersebut merupakan bentuk sosialisasi media tradisional DPRD Jateng.
Tujuannya untuk memberi pendidikan tentang budaya tradisional ke masyarakat. Terutama di tengah perkembangan teknologi yang semakin pesat.
"Saat ini kemajuan teknologi luar biasa. Banyak budaya luar masuk. Kita harus nguri-uri budaya agar bangsa ini punya jatidiri. Budaya tradisional ini yang membedakan kita dengan bangsa lain," katanya dalam pagelaran wayang kulit dengan Lakon Wiratha Parwa yang berlangsung di Desa Suruh Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar.
BACA JUGA: Keberadaan Penyuluh Antikorupsi Nasional Didukung Ketua DPRD Jateng Sumanto
BACA JUGA: Hadir di Workshop, Ketua DPRD Jateng Singgung Amanah Wakil Rakyat
Sumanto mengatakan, lakon tersebut memiliki pesan bahwa manusia hidup di dunia tak lepas dari berbagai ujian. Sehingga mereka harus tabah agar bisa melewati dan lulus dari ujian tersebut.
"Setiap situasi apapun ada ujiannya, maka manusia harus tabah untuk bisa melewati ujian di dunia. Kita hidup penuh ujian dan tantangan yang harus kita selesaikan," katanya.
Menurutnya, pentas wayang kulit tak sekedar menjadi tontonan, tapi juga tuntunan. Nilai-nilai baik yang dikisahkan tokoh pewayangan seperti keberanian, keadilan, kesetiaan, dan kebijaksanaan, dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Hal itu dikatakan Sumanto di sela Pagelaran wayang kulit tersebut menghadirkan dalang KGPH Adipati Benowo, Ki Radipta Husein Asrori, dan Ki Aang Wiyatmoko.
BACA JUGA: DPRD Jateng Hapus Kunjungan Luar Negeri dan Evaluasi Tunjangan Perumahan
BACA JUGA: Dorong Ormas dan Pemerintah Samakan Persepsi, Ketua DPRD Jateng: Agar Peran Berjalan Sesuai Fungsi
Menurutnya, Lakon Wiratha Parwa mengisahkan ketika Pandawa menghadapi masa penyamaran satu tahun setelah sebelumnya harus mengasingkan diri ke tengah hutan selama 12 tahun.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


