Raih Penghargaan Pioneer of Economic Empowerment, Investasi Jateng Sudah 84,42 Persen

Raih Penghargaan Pioneer of Economic Empowerment, Investasi Jateng Sudah 84,42 Persen

PENGHARGAAN- Realisasi investasi di Provinsi Jawa Tengah (Jateng) pada Januari-September 2025 mencapai Rp66,13 triliun atau sudah 84,42 persen dari target. Hal itu mengantarnya mendapatkan penghargaan.-Istimewa-radartegal.disway.id

Pertumbuhan itu lebih tinggi dari capaian nasional yang tumbuh 5,04 persen. 

Jika dilihat secara kuartal ke kuartal (Q-to-Q), ekonomi Jawa Tengah tumbuh 1,12 Persen. Sementara, secara kumulatif, ekonomi Jawa Tengah sampai dengan Triwulan III 2025 tumbuh 5,21 Persen (C-to-C).

BACA JUGA: 2.800 Mahasiswa Baru Polines Dimotivasi Gubernur Jateng: Ini Tulang Punggung Investasi

BACA JUGA: BEI Catat Kenaikan Saham BRI, Lifestyle Investasi Makin Marak

Menurut Luthfi, capaian itu tak lepas dari upaya koloborasi dari berbagai stakeholder, mulai dari pemerintah, swasta, perguruan tinggi, dan lainnya. 

"Membangun suatu daerah itu tidak bisa mengandalkan APBD atau Pendapatan Asli Daerah (PAD), itu hanya 15%. Sedangkan 85% adalah investasi yang datangnya dari dalam maupun dari luar. Oleh karena itu provinsi Jawa Tengah mengedepankan collaborative government (pemerintahan kolaboratif)," ujarnya.

Maka dari itu, Pemprov Jateng terus berkomitmen menjaga kepastian dan kenyamanan berusaha, memperkuat kolaborasi dengan pelaku industri, serta menyediakan layanan perizinan yang cepat, transparan, dan berbasis digital. 

Selain itu juga  memastikan tersedianya sumber daya manusia yang kompeten melalui pelatihan vokasi, link and match pendidikan–industri, serta program peningkatan keterampilan bagi pencari kerja.

Ahmad Luthfi juga terus mendorong pembangunan dan pengembangan kawasan industri. Saat ini ada tujuh kawasan industri eksisting. 

Meliputi Kendal Industrial Park (KEK Kendal), Grand Batang City, Batang Industrial Park, Wijaya Kusuma Industrial Park, Jatengland Industrial Park, Kawasan Industri Candi, dan Bukit Semarang baru (BSB).  

Tidak hanya itu, seluruh kepala daerah di Jawa Tengah juga didorong untuk membuka kawasan industri atau kawasan ekonomi baru untuk mendukung investasi di wilayah masing-masing. 

Beberapa daerah seperti Cilacap, Kebumen, Sragen, Semarang, dan lainnya sudah mulai menyiapkan lahan untuk kawasan industri atau kawasan ekonomi baru.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait