Ditagih Prabowo, Polisi & Kejaksaan Lamban Tangani Beras Oplosan

Ditagih Prabowo, Polisi & Kejaksaan Lamban Tangani Beras Oplosan

Presiden sudah beri perintah, tapi penindakan kasus beras oplosan masih alot. Apa yang menghambat?--

Radartegal.com - Presiden Prabowo Subianto telah mengeluarkan perintah tegas kepada Kapolri dan Jaksa Agung untuk menindak praktik beras oplosan. Meski demikian, hingga saat ini belum ada tersangka yang ditetapkan dalam kasus ini.

Praktik curang ini dinilai merugikan petani dan konsumen secara besar-besaran. Dalam pidatonya di Kabupaten Klaten, Presiden Prabowo menyoroti maraknya beras oplosan yang dijual sebagai produk premium.

Padahal, beras tersebut sebenarnya dibeli dari petani dengan harga standar, lalu dikemas ulang untuk dijual dengan harga lebih tinggi. Hal ini jelas merugikan perekonomian nasional.

Presiden menegaskan bahwa praktik beras oplosan merupakan bentuk kejahatan ekonomi yang harus segera dihentikan. Ia meminta aparat penegak hukum bergerak cepat, mengingat kerugian negara mencapai Rp100 triliun per tahun akibat manipulasi ini.

BACA JUGA: 481 Kepala Daerah Dilantik Presiden Prabowo di Istana Negara, Salah Satunya Bupati dan Wakil Bupati Tegal

BACA JUGA: Komisi II DPRD Brebes Siap Tindak Tegas Oknum yang Edarkan Beras Oplosan

Prabowo juga menyatakan kegeramannya terhadap oknum pengusaha yang mengambil untung dari beras oplosan. Menurutnya, tindakan ini sama saja dengan pengkhianatan terhadap rakyat dan harus ditindak tegas tanpa kompromi.

Prabowo geram, minta penindakan segera

Presiden Prabowo tidak main-main dalam menangani kasus beras oplosan. Dalam pidatonya, ia tiga kali memerintahkan Kapolri Listyo Sigit Prabowo dan Jaksa Agung ST Burhanuddin untuk segera mengusut tuntas praktik ini.

Menurutnya, para pelaku telah menipu masyarakat dengan menjual beras biasa seolah-olah beras premium. Prabowo juga mengungkapkan betapa mirisnya melihat upaya pemerintah meningkatkan pendapatan negara lewat pajak, sementara segelintir pengusaha mengeruk keuntungan ilegal.

"Ini adalah pengkhianatan terhadap bangsa," tegasnya. Ia bahkan mengancam akan menyita penggilingan padi milik pelaku jika uang senilai Rp100 triliun tidak dikembalikan.

BACA JUGA: Bansos Beras 2025 dan Program SPHP Dihentikan Sementara, Pakar Ingatkan Risikonya

BACA JUGA: Cair Paling Lambat H-7 Lebaran, Prabowo Imbau Ojol dan Kurir Dapat THR Seperti Swasta dan BUMN

Tanya jawab seputar beras oplosan

1. Apa dampak beras oplosan bagi petani?

Praktik beras oplosan sangat merugikan petani karena mereka hanya dibayar dengan harga standar, sementara beras tersebut dijual kembali dengan harga tinggi. Akibatnya, petani tidak mendapatkan keuntungan layak, padahal merekalah yang bekerja keras menanam padi.

Selain itu, maraknya beras oplosan membuat harga pasar tidak stabil. Petani kesulitan bersaing dengan produk oplosan yang dijual lebih murah namun dikemas seolah-olah berkualitas premium.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: