10 Mitos Jogja di Malam Hari, Cerita Mistis dari Malioboro hingga Pantai Selatan
10 mitos Jogja di malam hari yang masih hidup hingga kini, dari Malioboro, Tugu Jogja, hingga Parangtritis. --
Jalan menuju kawasan Kaliurang di malam hari dikenal lengang dan berkabut. Tak sedikit pengendara mengaku melihat rombongan berpakaian putih berdiri di pinggir jalan yang menghilang ketika didekati.
Masyarakat sekitar percaya, mereka adalah penjaga gaib Gunung Merapi yang menjaga keseimbangan alam. Bahkan, beberapa warga mengaku pernah mendengar suara gamelan samar dari hutan di malam sunyi — dipercaya sebagai pesta makhluk halus Merapi.
BACA JUGA: Mitos Malam Satu Suro pada Jumat Kliwon dalam Budaya Jawa
BACA JUGA: Alasan Orang Sunda Melarang Menyapu Malam Hari, Bukan Sekadar Mitos!
4. Hantu Tentara Tanpa Kepala di Benteng Vredeburg
Benteng peninggalan Belanda ini menjadi salah satu lokasi wisata sejarah paling terkenal di pusat kota. Namun saat malam tiba, cerita mistis kerap terdengar.
Para penjaga malam kerap menyaksikan bayangan tentara Belanda tanpa kepala berpatroli di lorong-lorong benteng. Kadang terdengar derap sepatu logam meski area sudah sepi.
Banyak yang percaya, roh para tentara itu masih “berjaga” karena gugur tanpa sempat kembali ke tanah kelahiran mereka.
5. Misteri Dua Beringin Kembar di Alun-alun Selatan
Tradisi masangin — berjalan lurus di antara dua pohon beringin dengan mata tertutup, masih dilakukan hingga kini. Namun, tak banyak yang tahu bahwa dua beringin itu dipercaya sebagai penjaga gaib Keraton Yogyakarta.
Siapa pun yang gagal berjalan lurus diyakini masih memiliki hati yang kotor atau niat jahat. Beberapa pengunjung mengaku merasa “dibelokkan” oleh kekuatan tak terlihat ketika mencoba tradisi ini di malam hari.
BACA JUGA: Mitos Bercermin Saat Malam, Konon Bisa Dibuntuti Makhluk Halus!
BACA JUGA: Mitos Kejatuhan Cicak di Kepala, Benarkah Pertanda Sial?
6. Larangan Berpakaian Hijau di Pantai Parangtritis
Inilah mitos paling legendaris dari Jogja. Ratu Kidul, penguasa laut selatan, diyakini memiliki hubungan spiritual dengan Sultan Yogyakarta.
Masyarakat percaya bahwa mengenakan pakaian berwarna hijau di Pantai Parangtritis dapat memancing murka sang Ratu, karena warna itu adalah simbol kerajaannya.
Banyak pengunjung yang hilang secara misterius di laut selatan, dan masyarakat setempat percaya bahwa mereka “dipanggil” oleh Ratu Kidul untuk menjadi bagian dari kerajaan gaibnya.
7. Kampus Tua dan Kisah Mahasiswa yang Tak Pernah Pulang
Beberapa kampus tua di Yogyakarta seperti UGM, ISI, dan UIN Sunan Kalijaga memiliki kisah mistis tersendiri.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


