Mengungkap Legenda Kanjeng Ratu Kidul dan Ikatannya dengan Keraton Yogyakarta

Mengungkap Legenda Kanjeng Ratu Kidul dan Ikatannya dengan Keraton Yogyakarta

LAUT SELATAN - Melalui berbagai ritual, simbol, dan upacara adat, sosok Kanjeng Ratu Kidul terus hadir dalam kehidupa masyarakat Jawa.-freepik/radartegal.disway.id-

JOGJA, radartegal.com – Dalam budaya Jawa, terutama di wilayah pesisir selatan Pulau Jawa, nama Kanjeng Ratu Kidul tidak hanya dikenal, tetapi juga disakralkan. 

Kanjeng Ratu Kidul bukan sekadar tokoh mitos, melainkan simbol spiritualitas yang melekat erat dengan sejarah panjang kerajaan-kerajaan Jawa, terutama Keraton Yogyakarta dan Surakarta

Sosok Kanjeng Ratu Kidul ini dipercaya sebagai penguasa Laut Selatan atau Samudra Hindia, dan dalam banyak versi disebut pula sebagai Nyi Roro Kidul.

Asal usul dan sosok Kanjeng Ratu Kidul

Kisah mengenai Kanjeng Ratu Kidul telah diwariskan secara turun-temurun lewat lisan dan naskah-naskah kuno. Dalam berbagai versi, ia dikisahkan sebagai sosok wanita agung yang awalnya bernama Dewi Retno Suwondo, putri dari Raja Pajajaran.

BACA JUGA: Fakta dan Mitos Larangan Memotong Kuku di Malam Hari

BACA JUGA: Mitos dan Legenda Gunung Rinjani, Ada Kerajaan di Atasnya?

Namun, karena difitnah dan terkena ilmu hitam, ia akhirnya terusir dari keraton dan memilih menghilang ke Laut Selatan. Di sinilah transformasi spiritualnya dimulai.

Dewi Retno Suwondo kemudian dikenal sebagai Kanjeng Ratu Kidul, sang penguasa alam gaib yang menghuni wilayah samudra selatan.

Sosoknya digambarkan memiliki kecantikan luar biasa, mengenakan kebaya hijau, dan mampu muncul dalam berbagai wujud dari manusia cantik jelita hingga makhluk astral penakluk kekuatan alam.

Hubungan Spiritual dengan Raja Mataram

Keterkaitan antara Kanjeng Ratu Kidul dan Keraton Yogyakarta tidak bisa dilepaskan dari kisah pendirian Kesultanan Mataram oleh Panembahan Senapati (Danang Sutawijaya).

BACA JUGA: Mitos Jumat Kliwon dalam Budaya Jawa yang Paling Dipercaya

BACA JUGA: 7 Mitos yang Konon Bikin Seret Rezeki dan Masih Dipercaya

Dalam naskah Babad Tanah Jawi, disebutkan bahwa Senapati melakukan semedi atau tapa brata di Pantai Parangkusumo, memohon kekuatan untuk membangun kerajaan baru setelah runtuhnya Kesultanan Pajang.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: