Desa Wotgalih Tegal Nyaris Terisolir Karena Jalan Rusak Parah, Anggota DPRD Maadah: Ini Prioritas

Desa Wotgalih Tegal Nyaris Terisolir Karena Jalan Rusak Parah, Anggota DPRD Maadah: Ini Prioritas

RUSAK - Pengendara motor roda dua saat melintas di jalan rusak di Desa Wotgalih, Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal, Rabu, 7 Mei 2025.-Yeri Noveli-radartegal.disway.id

JATINEGARA, radartegal.com - Akibat jalan rusak parah, Desa Wotgalih Kecamatan JATINEGARA Kabupaten Tegal nyaris terisolir. Kerusakan jalan tersebut sudah berlangsung lama. 

Kepala Desa Wotgalih Warji menyatakan, kerusakan jalan ini mengakibatkan desanya nyaris terisolir. Warga kerap kesulitan untuk menuju ke pusat keramaian di Jatinegara. 

Terlebih para petani yang hendak menjual hasil buminya ke depot. Mereka terpaksa harus mengeluarkan biaya yang lebih besar. 

Warji berharap, jalan penghubung Desa Wotgalih menuju ke Desa Dukuhbangsa, Tamansari hingga Jatinegara itu supaya dirabat beton. Sebab struktur tanah di desanya sangat labil.

BACA JUGA: Angka Stunting Desa Wotgalih Tinggi, Total Sampai 28 Anak

BACA JUGA: Tamansari dan Wotgalih Kekeringan, Pemkab Tegal Diminta Gelontorkan Air Bersih

"Kalau cuma diaspal, tidak akan tahan lama. Karena banyak kendaraan yang mengangkut hasil pertanian. Jadi harus dirabat beton," ujarnya.

Jalan tersebut merupakan akses vital bagi masyarakat Desa Wotgalih untuk perekonomian, pendidikan, pertanian hingga kesehatan.

"Warga yang membawa hasil bumi sering kesulitan karena jalannya rusak," kata Kartono, salah satu warga setempat saat menghadiri Reses yang digelar Anggota DPRD Kabupaten Tegal Maadah, belum lama ini.

Padahal, jalan penghubung antar desa itu merupakan kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten Tegal. Warga sudah berulangkali mengusulkan perbaikan melalui musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang). 

BACA JUGA: Keterbatasan Anggaran, Perbaikan Jalan Wotgalih-Dukuh Bangsa Kabupaten Tegal Hanya Satu Kilometer

BACA JUGA: Ruas Jalan Kabupaten Wotgalih-Dukuh Bangsa Kabupaten Tegal Rusak Parah

Hanya saja, sampai sekarang belum terealisasi. Jalan pun semakin parah dan sulit untuk dilewati kendaraan roda dua dan empat.

Dia mengungkapkan, untuk membawa hasil pertanian, warga terpaksa mengeluarkan ongkos lebih mahal. Tentunya mengurangi pendapatan mereka.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: