Mitos Gua Belanda di Sibolga, Penuh Kisah Tragis Masa Lalu
Mitos Gua Belanda di Sibolga-Tangkapan layar YouTube/Fahroz Vlog-
Mitos Gua Belanda di Sibolga untuk yang satu ini tidak sepenuhnya dinilai dari segi mistis. Dilihat dari sisi logis, membunyikan klaksok dilakukan karena gua hanya bisa dilewati satu arah, sehingga klakson berfungsi sebagai isyarat agar kendaraan dari arah berlawanan tahu ada mobil lain yang akan masuk dan bisa bergantian.
Meski begitu, tidak sedikit yang mengaitkannya dengan penghormatan terhadap arwah para pekerja paksa atau sebagai bentuk permisi.
3. Saksi Bisu Kekejaman Penjajah
Gua Belanda ini tidak hanya menyimpan mitos namun juga misteri kelam di jaman penjajahan dulu. Seolah jadi saksi bisu kekejaman Belanda dalam pembangunan Batu Lubang.
BACA JUGA: 7 Mitos dan Pantangan Orang Zaman Dulu yang Populer
BACA JUGA: Waduk Cacaban di Tegal Simpan Mitos dan Misteri Tentang Penunggu Gaib dan Ritual Rahasia
Konon, pembangunan terowongan ini melibatkan kerja paksa rakyat Tapanuli yang sangat menderita. Tidak sedikit yang menderita akibat pengerjaan gua ini, seperti kelelahan, kelaparan, sampai kekerasan.
Bahkan yang meninggal konon dibuang begitu saja di jurang sekitar gua. Cerita tragis ini yang makin membuat aura Gua Belanda terasa mistis dan penuh duka.
4. Adanya Penunggu atau Arwah Korban
Mitos Gua Belanda di Sibolga secara garis besar dikaitkan dengan kekejaman Belanda jaman dulu, yang banyak menelan korban akibat kerja paksa. Dipercaya arwah para pekerja masih ada di gua, sehingga tidak sedikit juga beberapa orang mengaku mengalami kejadian mistis saat melintasi gua.
Misalnya seperti mendengar suara tanpa wujud, melihat penampakan, dan sebagainya yang tidak bisa dijelaskan logika.
Penutup
Sekedar informasi, Batu Lubang atau Gua Belanda tersebut merupakan terowongan jalan raya yang membelah bukit batu. Sebenarnya tidak ada informasi resmi kapan dibuatnya, namun konon diperkirakan sekitar 1930-an dulu saat pemerintah kolonial Belanda.
Tujuan pembangunan tersebut untuk mempermudah transportasi dan pengangkutan hasil bumi dari pedalaman Batak menuju Sibolga, yang saat itu menjadi pusat perdagangan penting. Meski terlihatnya alami, namun struktur gua ini adalah hasil tangan pekerja saat itu.
Bahkan sampai saat ini, Gua Belanda atau Batu Lubang menjadi ikon sekaligus saksi bisu sejarah kelam di jalur lintas Sibolga-Tarutung. Demikian mitos Gua Belanda di Sibolga.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


