Mitos Ratu Air di Sungai Brantas yang Konon Memakan Korban
Mitos tentang Sungai Brantas-Tangkapan layar YouTube/Joki DRONE Jatim-
Masyarakat percaya bahwa sungai dihuni oleh ratu sungai atau penguasa air yang bisa menarik korban. Seringkali orang yang tenggelam di sungai dikaitkan karena sosok ini.
Sosok tersebut sering digambarkan dengan sosok wanita baju putih, yang konon sering muncul di malam hari bahkan di jembatan yang ada di atas sungai. Beberapa bagian sungai terutama Kediri juga percaya ada sosok buaya putih.
Makhluk tersebut juga dianggap sebagai penunggu atau jelmaan gaib. Munculnya buaya ini konon menjadi pertanda tertentu.
BACA JUGA: Cek Fakta Mitos Suami Dilarang Menggunting saat Istri Hamil
BACA JUGA: Mitos Warga di Kuningan Dilarang Makan Gambas, Apa Akibatnya
Mitos tentang ratu air di Sungai Brantas atau sosok buaya putih tersebut konon juga membuat perahu hilang misterius. Apalagi jika perahu melintasi sungai di waktu-waktu tertentu.
2. Larangan Menikah "Etan-Kulon Kali Brantas"
Selain mitos, ada juga pantangan di Sungai Brantas yang begitu kuat dan masih dihindari sampai sekarang. Utamanya di daerah Kediri, konon dilarang ada pernikahan antara orang yang berasal dari "etan kali" (timur sungai) dan "kulon kali" (barat sungai) Brantas.
Mitos ini dipercaya sebagai simbol untuk mencegah terjadinya incest atau endogami. Namun, di sisi lain berdasarkan para ahli budaya, mitos tersebut menjadi lambang perdamaian dan penyatuan dua kerajaan pecahan Kahuripan (Panjalu/Kadiri di barat dan Jenggala di timur) yang dulunya sering berseteru.
Mitos di Sungai Brantas ini dikaitkan dengan kisah Panji Asmara Bangun dan Dewi Sekartaji, yang berasal dari kedua kerajaan tersebut dan dijodohkan.
BACA JUGA: 7 Mitos Jawa Berkaitan dengan Hewan yang Masih Dipercaya
BACA JUGA: Bongkar Mitos Kembar Mayang Pengantin, Benarkah Bisa Bawa Sial Kalau Rusak?
3. Patung Dewa Mak Co di Tepi Sungai
Terakhir, mitosnya ada dikaitkan juga dengan patung Dewa Mak Co yang ada di kompleks Klenteng Tjoe Hwie Kiong, Kediri, yang menghadap ke sungai. Menurut keperacyaan Tionghoa, Dewa Mak Co adalah dewa penolong.
Utamanya memiliki keahlian di bidang astronomi dan mampu memperkirakan cuaca, serta menyembuhkan penyakit. Adanya patung ini menunjukan adanya nilai spiritual bagi orang-orang Tionghoa yang bergadang dan bermukim di sepanjang aliran sungai sejak jaman dulu.
Penutup
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:



