Alas Roban dan Mitos Keangkerannya yang Legendaris

Alas Roban dan Mitos Keangkerannya yang Legendaris

Mitos Keangkeran Alas Roban--

radartegal.com - Alas Roban, sebuah kawasan hutan yang membelah jalur pantura di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, tak hanya dikenal karena jalannya yang curam dan berliku. Tetapi juga karena reputasinya sebagai salah satu tempat paling angker di Indonesia. 

Bahkan, sebagian masyarakat masih enggan melintasi jalur ini pada malam hari karena kepercayaan akan kekuatan mistis yang menyelimutinya. Bukan tanpa sebab, citra menyeramkan Alas Roban terbentuk dari berbagai cerita kecelakaan misterius, penampakan makhluk halus, hingga kisah pengemudi yang mendadak kehilangan arah atau kesadaran.

Banyak yang percaya bahwa kawasan ini bukan hanya dihuni oleh satwa liar, melainkan juga makhluk tak kasat mata yang kerap menampakkan diri pada waktu-waktu tertentu. Meski sebagian besar cerita terdengar mistis, kepercayaan ini sudah mengakar kuat dalam budaya masyarakat sekitar.

Lantas, apa sebenarnya penyebab mitos keangkeran di Alas Roban begitu lekat hingga kini? Simak informasi selengkapnya dalam artikel Radartegal berikut ini dengan seksama.

BACA JUGA: Cek Fakta Mitos Tangan Kaki Seringkali Kesemutan, Benarkah Gejala Stroke?

BACA JUGA: 10 Mitos Barang yang Tidak Boleh Dibawa Saat Mendaki, No 3 Bikin Kaget!

Mengulik Mitos Keangkeran Alas Roban

Jalur alas roban memang dibangun membelah hutan dengan kelokan yang cukup tajam. Sejumlah rambu-rambu lalu lintas dan lampu penerangan sudah dipasang, tetapi tidak dapat menghilangkan kesan angker yang melekat di sepanjang jalanan ini.

Ada dua cerita yang menjadi kambing hitam keangkeran jalur tengkorak ini. Konon jalur ini angker karena pembantaian massal atas kerja paksa masa pemerintahan Daendels.

Keangkeran Semakin Menjadi

Jalur Alas Roban merupakan salah satu titik Jalan Raya Pos yang menjadi megaproyek Daendles semasa Pemerintahan Hindia Belanda. Pembangunan Jalan Raya Pos memakan banyak korban karena kerja paksa.

Banyak masyarakat pribumi yang meninggal karena sakit malaria, kelelahan, maupun kelaparan. Konon jenazah para pekerja Jalan Raya Pos ikut dikubur di bawah proyek ambisius ini.

BACA JUGA: Benarkah Mitos Mendaki Gunung dengan Rombongan Ganjil Bawa Sial?

BACA JUGA: Bahaya, Apakah Mitos Tangan Berkeringat Adalah Gejala Sakit Jantung?

Keangkeran Jalur Alas Roban semakin menjadi-jadi, setelah Alas Roban digunakan sebagai tempat pembuangan jenazah korban penembak misterius (petrus) sekitar tahun 1980 an. Endah Sri Hartatik dalam bukunya Dua Abad Jalan Raya Pantura (2020) menulis masyarakat sekitar kerap menemukan karung goni berisi mayat-mayat manusia dan sejumlah uang yang digunakan menguburkan mayat-mayat tersebut.

Dari dua peristiwa tersebut, muncul adanya dugaan arwah para korban kerja paksa hingga peristiwa Petrus ini bergentayangan dan menghantui siapa pun yang melintasi Jalur Alas Roban. Tidak heran banyaknya kecelakaan yang dialami para pengemudi saat melintas jalur angker ini dihubungkan dengan cerita mistis.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: