Fakta Medis di Balik Mitos Kerokan, Mengobati Masuk Angin?
KEROKAN - Fakta medis di balik mitos kerokan untuk mengobati masuk angin. -ISTIMEWA/radartegal.disway.id-
radartegal.com - Di tengah masyarakat Indonesia, praktik kerokan sudah menjadi tradisi turun-temurun yang dipercaya mampu menyembuhkan masuk angin.
Dengan menggunakan uang logam atau sendok yang digosokkan ke permukaan kulit yang telah diolesi minyak atau balsam, kerokan dianggap mampu “mengeluarkan angin” dari dalam tubuh.
Namun, benarkah mitos kerokan dapat menyembuhkan masuk angin? Bagaimana pandangan medis terhadap praktik ini? Simak penjelasannya di artikel di bawah ini.
Mitos kerokan
Praktik kerokan telah mengakar kuat dalam budaya kesehatan tradisional Indonesia, terutama di kalangan masyarakat Jawa, Sunda, dan Sumatra.
BACA JUGA: Mitos Kiai Tunggul Wulung Penjaga Gunung Kelud
BACA JUGA: Cek Fakta Mitos Lebam pada Bagian Tubuh, Benarkah Karena Dijilat Setan?
Tak sedikit orang yang langsung mencari minyak kayu putih dan uang logam ketika merasa tubuhnya tidak enak atau meriang.
“Masuk angin” diyakini sebagai kondisi akibat terlalu banyak angin yang “masuk” ke dalam tubuh, dan kerokan dipercaya sebagai cara untuk mengusirnya.
Menurut beberapa sumber kesehatan, kebiasaan ini mencerminkan cara masyarakat lokal memahami dan mengatasi gejala ringan dengan metode tradisional.
Kerokan tidak hanya berfungsi sebagai pengobatan fisik, tapi juga memiliki nilai psikologis yang membuat pasien merasa lebih baik karena merasa telah “diobati”.
BACA JUGA: 4 Tempat Wisata Tegal dengan Mitos Unik tapi Seram
BACA JUGA: Mitos Sosok Antaboga si Ular Raksasa Penopang Bumi
Apa Itu Masuk Angin? Perspektif Medis
Secara medis, istilah masuk angin tidak dikenal dalam dunia kedokteran. Gejala yang biasanya diasosiasikan dengan masuk angin—seperti perut kembung, meriang, pusing, mual, badan pegal, hingga menggigil—sebenarnya dapat mengindikasikan kondisi medis lain, seperti:
- Influenza ringan
- Gangguan saluran pencernaan
- Infeksi virus atau bakteri pada saluran pernapasan atas
- Kelelahan fisik akibat aktivitas berat atau kurang istirahat
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


