Fakta Medis di Balik Mitos Kerokan, Mengobati Masuk Angin?

Fakta Medis di Balik Mitos Kerokan, Mengobati Masuk Angin?

KEROKAN - Fakta medis di balik mitos kerokan untuk mengobati masuk angin. -ISTIMEWA/radartegal.disway.id-

Dr. Erlina Burhan, SpP(K), dokter spesialis paru dari RSUP Persahabatan, menyebutkan bahwa “masuk angin” merupakan istilah awam yang menggambarkan kumpulan gejala non-spesifik.

Penjelasan Ilmiah Tentang Kerokan

Ketika seseorang dikerok, kulit akan meninggalkan garis-garis merah yang diyakini sebagai tanda angin yang keluar.

BACA JUGA: Fakta dan Mitos Larangan Memotong Kuku di Malam Hari

BACA JUGA: Mitos dan Legenda Gunung Rinjani, Ada Kerajaan di Atasnya?

Namun, dari sisi medis, hal ini disebut ekimosis, yaitu kondisi di mana pembuluh darah kapiler pecah akibat gesekan dan tekanan yang kuat pada kulit.

Menurut artikel dari Mayo Clinic, gesekan kuat saat kerokan menyebabkan aliran darah meningkat di permukaan kulit.

Ini menimbulkan rasa hangat dan relaksasi yang bisa mengurangi rasa pegal. Efek ini mirip dengan terapi panas, seperti sauna atau kompres hangat, yang digunakan untuk mengatasi nyeri otot ringan.

Kerokan juga memiliki efek psikologis, atau yang disebut dengan placebo effect. Artinya, seseorang bisa merasa lebih baik bukan karena kerokan menyembuhkan penyakit, tetapi karena ia percaya bahwa tindakan tersebut akan membuatnya sembuh.

BACA JUGA: Mitos Jumat Kliwon dalam Budaya Jawa yang Paling Dipercaya

BACA JUGA: 7 Mitos yang Konon Bikin Seret Rezeki dan Masih Dipercaya

Risiko dan Efek Samping Kerokan

Meski dianggap sepele, kerokan bisa menimbulkan beberapa risiko, antara lain:

  • Iritasi kulit atau luka terbuka jika dilakukan terlalu keras atau terlalu sering
  • Infeksi akibat penggunaan alat yang tidak higienis
  • Pembukaan pori-pori kulit yang bisa membuat tubuh lebih mudah terkena kuman atau virus

Dalam jurnal Complementary Therapies in Medicine (2013), disebutkan bahwa kerokan atau gua sha (istilah serupa dalam pengobatan tradisional Tiongkok) memiliki potensi manfaat terbatas dalam mengurangi nyeri, namun penggunaannya harus hati-hati dan tidak disarankan sebagai pengganti pengobatan utama.

Tradisi yang Perlu Dilihat dengan Bijak

Mitos kerokan memang menjadi bagian dari budaya pengobatan tradisional Indonesia yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat.

BACA JUGA: 5 Mitos yang Masih Dipercaya Warga Jawa Tengah hingga Kini

BACA JUGA: Mitos Kalamakara dalam Seni Arsitektur Candi Hindu Buddha

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait