Mitos Kalamakara dalam Seni Arsitektur Candi Hindu Buddha

Radartegal.com – Mitos Kalamakara dalam seni arsitektur candi Hindu Buddha memang jadi salah satu ulasan menarik. Pasalnya, hampir semua orang pasti pernah melihat ukiran makhluk mitologi satu ini.

Adanya mitos Kalamakara dalam seni arsitektur candi ini sudah lama berkembang. Seringkali mitologi ini digambarkan sebagai sosok yang menakutkan sebagaimana pahatannya yang selama ini ada.

Mitos Kalamakara dalam seni arsitektur candi akan dibahas tuntas dalam artikel ini. Mulai dari bagaimana bentuknya hingga maknanya dibalik mitologi yang beredar.

Berikut seputar mitos Kalamakara dalam seni arsitektur candi Hindu Buddha. Yuk disimak ulasannya hingga akhir.

BACA JUGA: Mitos Burung Api Bromodedali, si Penunggu Setia Gunung Semeru

BACA JUGA: Mitos Onggo Inggi yang Mendiami Sungai Bengawan Solo

Mitos Kalamakara dalam seni arsitektur candi Hindu Buddha

Figur mitologi Kalamakara ini cukup misterius namun seringkali ditemukan di banyak candi Hindu-Buddha kuno di Jawa Bali. makhluk ini digambarkan memiliki kepala raksasa menakutkan tanpa badan.

Matanya seringkali melotot, taring tajam mencuat, dan hidung yang besar. Biasanya patung ini sering ada di atas ambang pintu masuk candi atau sebagai hiasan pada relung-relung. 

Kalamakara adalah gabungan dari 2 kata sanskerta, yaitu kala yang artinya waktu atau kematian dan makara yang artinya makhluk laut mitos. Sering digambarkan sebagai campuran hewan seperti buaya, gajah, dan ikan, hingga kadang seperti singa laut.

Namun, untuk konteks Kalamakara pada candi seringnya hanya digambarkan sebagai ornamen yang menyertai kepala Kala. Kalamakara secara umum melambangkan waktu yang menguasai semuanya, termasuk hidup mati serta segala sesuatu akan termakan oleh waktu.

BACA JUGA: Mengungkap Mitos Candi Bratawali di Tegal, Warisan Hindu Kuno yang Tersembunyi

BACA JUGA: Mitos Membuka Payung di Dalam Rumah, Bisa Datangkan Kesialan?

1. Penjaga dan Pelindung Candi

Mitos Kalamakara dalam seni arsitektur candi sering disebut sebagai penjaga. Patung atau candi ini dipercaya bisa mengusir roh jahat atau energi negatif.

Sumber: