Serap 1.500 Pekerja, Pabrik Garmen di Pemalang Direvitalisasi

Jumat 19-12-2025,18:15 WIB
Reporter : Teguh Mujiarto
Editor : Teguh Mujiarto

PEMALANG, radartegal.com — Pabrik garmen di Pemalang yang sebelumnya sempat berhenti beroperasi, kembali direvitalisasi, Jumat, 19 Desember 2025. Peresmian Kembali pabrik yang berlokasi di Jalan Lingkar Luar Pemalang dilakukan Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri), Komisaris Jenderal Polisi Dedi Prasetyo didampingi Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mendampingi.

Beroperasinya pabrik itu, dimotori PT Wong Hang Bersaudara dan PT Akarsa Garment. Tak hanya menandai bangkitnya aktivitas industry, tetapi juga membuka kembali harapan ratusan pekerja lama yang sempat kehilangan mata pencaharian.

Setelah melalui proses revitalisasi, pabrik kini mampu menyerap sekitar 1.500 tenaga kerja. Sebagian di antaranya merupakan pegawai lama yang kembali bekerja.

Sebelumnya, pabrik yang didukung 900 unit mesin produksi itu sempat ditutup dan berdampak langsung pada kehidupan para pekerja. Karena harus mencari penghasilan alternatif selama masa transisi.

BACA JUGA: Bernilai USD 200 Juta, Pabrik Pengelolaan Sampah Siap Dibangun di KEK Batang

BACA JUGA: Rekrutmen Buruh di Brebes Diwarnai Isu Pungli, Bupati Sidak ke Pabrik

Salah satu pegawai lama, Dewi mengaku, masih mengingat jelas hari ketika aktivitas pabrik tiba-tiba terhenti pada 29 Februari 2024. Tanpa pemberitahuan, gerbang pabrik ditutup dan para pekerja tidak dapat bekerja.

“Kami langsung dikumpulkan bersama teman-teman di samping pabrik dan diarahkan oleh Bu Titut dari HRD yang terus mendampingi kami sampai pabrik ini akhirnya dibuka kembali,” ujar Dewi.

Selama hampir satu setengah tahun, Dewi dan rekan-rekannya bertahan dengan mencari pekerjaan lain. Mereka juga beberapa kali menyuarakan aspirasi untuk menuntut hak-hak ketenagakerjaan hingga menjelang Lebaran.

“Sekarang rasanya senang sekali bisa kerja lagi. Harapannya pabrik ini bisa terus berjalan tanpa kendala supaya saya bisa membantu suami menambah penghasilan,” katanya.

BACA JUGA: Menelusuri Jejak Sejarah Pabrik Gula Colomadu, Destinasi Unik di Solo

BACA JUGA: Investasi Setara Rp8 Triliun, Pabrik Solar Panel Terbesar di Jateng Siap Serap 3000 Tenaga Kerja

Hal senada disampaikan Nurul, pegawai lama lainnya. Selama pabrik tutup, ia bekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

“Saya tulang punggung keluarga. Waktu pabrik tutup, saya kerja apa saja. Sekarang bisa kerja lagi dan menerima gaji, rasanya sangat lega,” ujarnya.

Nurul berharap pabrik dapat beroperasi secara berkelanjutan agar memberi kepastian kerja bagi para karyawan.

Dalam kunjungan tersebut, Direktur PT Akarsa Garment, Alfindra Almandra, menjelaskan pabrik sempat mengalami kepailitan pada 2024. Saat ini, operasional kembali berjalan dengan total pekerja mencapai 1.500 orang.

BACA JUGA: Disperintransnaker Kabupaten Tegal Beri Pelatihan Karyawan Pabrik Rokok dan Petani Tembakau

BACA JUGA: BREAKING NEWS! Eks Pabrik Tekstil di Tegal Terbakar Hebat

“Saat ini kami memproduksi penutup kepala (balaklava) yang digunakan anggota saat mengenakan helm,” ujarnya.

Wakapolri Dedi Prasetyo saat menyampaikan sambutan Kapolri Jenderal menegaskan para pekerja merupakan tulang punggung sekaligus penggerak utama pertumbuhan ekonomi nasional.

“Polri senantiasa menjadi mitra strategis untuk mewujudkan iklim ketenagakerjaan yang sehat, inklusif, dan produktif,” ujarnya.

Ia juga menekankan komitmen Polri dalam memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan secara profesional agar pekerja dapat bekerja dengan aman dan kegiatan produksi berjalan berkesinambungan.

BACA JUGA: Tok! UMK Kota Tegal 2026 Diusulkan Naik Jadi Rp2,5 Juta

BACA JUGA: Wali Kota Dedy Yon Ajak Rombongan KADIN Blora Berkunjung ke Perusahaan di Tegal

“Utamakan keselamatan kerja, pelihara komunikasi, dan bangun hubungan industrial yang harmonis sehingga tercipta suasana kerja yang nyaman dan produktif,” katanya.

Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menegaskan komitmen pemerintah provinsi dalam mendorong penciptaan lapangan kerja melalui iklim usaha yang kondusif.

“Tidak ada premanisme. Saya jamin kepastian hukum dan kemudahan perizinan melalui sistem satu pintu,” tegasnya.

Ia juga menambahkan bahwa kesiapan sumber daya manusia didukung oleh sekolah vokasi dan balai latihan kerja (BLK).

BACA JUGA: Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Terima Dua Penghargaan Sekaligus dari KPK

BACA JUGA: Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Dinobatkan Sebagai Kepala Daerah Swasembada Pangan

“Hari ini kita membuka kembali industri sektor padat karya sebagai prioritas Provinsi Jawa Tengah, ini   untuk menekan angka pengangguran terbuka. Serapan tenaga kerja Jawa Tengah saat ini tertinggi di Pulau Jawa,” ujar Luthfi.

Sebagai informasi, hingga triwulan III 2025, realisasi investasi Jawa Tengah mencapai Rp66,13 triliun atau 84,42 persen dari target tahunan. Dengan penyerapan tenaga kerja lebih dari 326 ribu orang.

Capaian tersebut menegaskan peran sektor industri sebagai motor penciptaan kerja dan penggerak ekonomi daerah.

Kategori :