Pedagang di Brebes Keluhkan Pasar Bocor dan Banjir

Senin 17-11-2025,21:30 WIB
Reporter : Dedi Sulastro
Editor : Teguh Mujiarto

BREBES, radartegal.com - Video yang memperlihatkan kondisi Pasar Induk Brebes yang banjir dan bocor ramai diperbincangkan. Dalam video yang tersebar di Grup WhatsApp pedagang di Pasar Induk Brebes mengeluhkan kondisi pasar yang banjir akibat atap yang bocor, Senin 17 November 2025.

Pedagang menyebut bahwa atap tersebut baru diperbaiki namun kembali bocor saat turun hujan. Barang jualan milik para pedagang pun basah dan membanjiri lantai tanah pasar. 

Video keluhan tersebut ditujukan kepada Bupati Brebes, Paramitha Widya Kusuma. Dalam video itu sumber suara menyebut bahwa Pasar Induk Brebes banjir akibat atap yang bocor. Nampak air hujan menggenangi area dalam pasar dengan ketinggian semata kaki. Pedagang pun sibuk membereskan barang dagangan. 

"Ibu Bupati Paramitha, pasar hari ini banjir dikarenakan dari air hujan. Kemarin sudah dilakukan perbaikan talang, tapi talangnya tidak menampung air banyak," kata seorang pedagang perempuan dalam video itu. 

BACA JUGA: Keberatan dengan Kenaikan Sewa, Pedagang di Tegal Wadul ke DPRD

BACA JUGA: Soroti Revitalisasi Pasar Alun-alun Tegal, Ketua Fraksi PKS: Jangan Korbankan Pedagang

Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Dinkopumdag) Brebes, Agung Tirto Kumara membenarkan bahwa kondisi pasar tradisional di Kabupaten Brebes banyak yang rusak. Banyak atap pasar yang bocor yang mengakibatkan pasar sering banjir. 

Menurut Agung, semua pasar di Kabupaten Brebes yang jumlahnya 29 pasar, membutuhkan sentuhan anggaran dan harus segera diperbaiki. Namun demikian, kata Agung, tahun ini Pemkab Brebes hanya bisa melakukan pemeliharaan 8 pasar dengan masing-masing anggaran sekitar Rp100 juta per pasar. 

"Tahun ini minimal kondisi pasar diperbaiki yang bocor. Sementara kita tanggulangi dengan pemeliharaan ringan. Jumlah pasar kita 29 pasar dan harus diperbaiki. Tapi tahun ini kami hanya mampu untuk tujuh pasar dengan anggaran kecil, sekitar Rp40 sampai Rp60 juta," ungkapnya. 

Agung menjelaskan, pihaknya telah membuat desain engineering (DE) 24 pasar tradisional untuk pengajuan perbaikan kepada pemerintah pusat maupun provinsi. Menurut dia, ada pasar dari sejak dibangun tahun 1980 hingga saat ini belum pernah diperbaiki. 

"Semua perlu direhab karena tidak layak. Faktanya pasar kita membutuhkan sentuhan anggaran dan anggaran kita terbatas, tapi kita tidak diam. Sudah diusulkan ke Kementerian banyak kerusakan terutama talang, 26 pasar bocor talang," pungkasnya.

Kategori :