BACA JUGA: KemenP2MI dan Kemenkop Kompak Sinergikan Program Pemerintah untuk Purna Pekerja Migran
BACA JUGA: Dukung Asta Cita Prabowo untuk Perlindungan Pekerja Migran, Mukhtarudin Gandeng Perpukadesi
Kolaborasi dengan beberapa kementerian terkait juga menjadi salah satu program quick win yang ditekankan. Mengingat, Presiden Prabowo juga meminta percepatan program pendidikan vokasi.
Menteri Mukhtarudin mengatakan langkah ini diambil guna memastikan Pekerja Migran yang diberangkatkan memiliki daya saing tinggi di pasar Global.
"Saya ingin ke depan sistem terbangun. Saya pelajari Filipina, saya lihat remitansi mereka tinggi. Maka vokasi ini penting demi memanfaatkan bonus demografi dan menciptakan tenaga kerja produktif," tandas Menteri Mukhtarudin.
Sementara itu, Dr. Sofyan A. Djalil menyambut baik inisiatif ini. IBC, sebagai lembaga yang didirikan oleh para pengusaha untuk berkontribusi bagi bangsa dan negara, kini siap mendukung upaya pemerintahan Prabowo-Gibran.
"Pengangguran perkotaan makin tinggi. Ini salah satu yang kita pikirkan. Apa yang kita pikirkan Ini juga sejalan dengan visi Pak Menteri yang harus diformulasikan dan sesuai dengan kebijakan pemerintah saat ini" katanya.
Sofyan menegaskan penguatan kolaborasi IBC dengan KP2MI akan mendorong mobilisasi tenaga kerja, terutama menjelang Hari Migran Internasional pada 18 Desember mendatang.
IBC berjanji membantu dari sisi konsep dan advokasi agar target 500 ribu PMI terwujud. Menanggapi hal itu, Mukhtarudin menegaskan komitmen pemerintah untuk mengirim tenaga kerja berkualitas tinggi.
Pertemuan ini merupakan yang keempat kalinya IBC bertemu dengan menteri terkait, meski dengan Mukhtarudin baru yang pertama. Saat ini, KP2MI juga sedang menyusun Grand Design untuk sistem perlindungan Pekerja Migran yang lebih komprehensif.
Langkah ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kesejahteraan pekerja migran tetapi juga memperkuat kontribusi mereka terhadap perekonomian nasional melalui remitansi yang lebih besar.