Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Luncurkan Program Speling Melesat dan TB Express

Jumat 03-10-2025,17:45 WIB
Reporter : Teguh Mujiarto
Editor : Teguh Mujiarto

Sementara itu, dalam Program Speling Melesat juga terdapat TB Express. Itu, merupakan terobosan untuk penemuan kasus tuberkulosis menggunakan alat X-Ray Portable Rapid Early Screening System. 

Program ini bertujuan untuk mengakselerasi penurunan tuberkulosis sampai 50 persen.

BACA JUGA: Dianggarkan Rp33,348 M, Gubernur Jateng Tinjau Perbaikan Jalan Wiradesa–Kajen Pekalongan

BACA JUGA: Masih Appraisal, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Jamin Tak Ada Kenaikan Tunjangan Perumahan DPRD

"TBC di wilayah kita juga menjadi prioritas. Begitu kita dapatkan melalui X-Ray portable itu, kemudian diobati, diawasi secara berkala, dan dievaluasi sampai tuntas," jelasnya.

Sebab, berdasarkan Buku Saku Dinkes Jawa Tengah Triwulan II 2025, data tuberkulosis di provinsi ini estimasinya mencapai 107.488 kasus. Sementara. Jumlah penemuan kasus tuberkulosis per 30 September 2025 sebanyak 63.398 kasus atau 58,98 persen.

Sementara, berdasarkan hasil program Speling Melesat, tercatat ada 9.140 orang teridentifikasi gejala tuberkulosis. Dari jumlah itu, 1.847 orang telah melakukan rontgen thorax (dada) dengan 626 orang hasilnya sugestif. Sementara yang ditindaklanjuti dengan Tes Cepat Molekuler (TCM) sebanyak 525 orang.

Sekjen Kementerian Kesehatan, Kunta Wibawa Dasa Nugraha mengatakan, angka kasus tuberkulosis di Indonesia masih tinggi. Maka, harus konsentrasi untuk menurunkan angka tersebut dengan target tahun 2030 menjadi nol kasus tuberkulosis.

"CKG dan Speling Melesat ini salah satunya mengecek apakah ada TB atau tidak. Kalau hasilnya positif kan sudah diketahui by name by address, kemudian kita lihat tindaklanjutnya. Termasuk cek orang di sekitar karana kita harus cegah penyebarannya," katanya.

Kategori :