Ketua DPRD Jateng Sumanto Ajak Masyarakat Teladani Nilai Positif dalam Wayang Kulit

Senin 29-09-2025,13:43 WIB
Reporter : Khikmah Wati
Editor : Khikmah Wati

Puntadewa, Kakak tertua Pandawa menyamar sebagai Lurah Pasar dengan nama Wija Kangko, Werkudara menyamar menjadi petugas penjagal hewan ternak dengan nama Jagal Abilowo. 

Janaka menjadi waria yang mengajar karawitan dan tari di Keputrian Kerajaan Wiratha. Sedangkan Nakula menjadi penggembala dan pengurus Kuda, namanya Kinten. 

BACA JUGA: Dinilai Berdedikasi di Bidang Pertanian, Peternakan dan Perikanan, Ketua DPRD Jateng Raih Penghargaan

BACA JUGA: Sering Dianggap Tabu, Ketua DPRD Jateng Sumanto Ajak Deteksi Dini Kejiwaan

Sadewa jadi penggembala hewan ternak unggas menggunakan nama Pangsen.

Ia menambahkan, ada banyak nilai baik yang diajarkan oleh tokoh-tokoh pewayangan. Yaitu keberanian, keadilan, kesetiaan, kebijaksanaan, dan kehati-hatian, yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

"Kisah-kisah tersebut berasal dari kisah Mahabharata dan Ramayana. Menampilkan pertarungan antara kebaikan melawan kejahatan, serta mengajarkan pentingnya menjaga moralitas dan perilaku yang luhur," ungkapnya.

Sementara itu, Sekdes Suruh Aan Andrianto mengapresiasi langkah Sumanto yang menggelar pentas wayang kulit secara rutin. 

Ia berharap masyarakat bisa mensosialisasikan jadwal pentas wayang kulit dengan cara getok tular sehingga banyak yang menonton.

"Harapannya, banyak yang nguri-uri dan mengerti cerita wayang. Sebab pada zaman digital ini wayang seolah dilupakan," ujarnya.

Kategori :