Koperasi desa dan kelurahan Merah Putih setidaknya memiliki tujuh gerai usaha. Meliputi apotek, kKlinik kesehatan, agen Pos Indonesia, simpan pinjam, sarana pertanian dan peternakan, gerai bahan pokok penting termasuk elpiji, dan gerai lainnya.
Pengawasan yang dilakukan juga terdiri atas pendampingan terhadap koperasi desa/kelurahan. Pendampingan tersebut dilakukan secara simultan dan bertahap, sesuai kemampuan dan perkembangan koperasi.
"Jadi tidak serta merta langsung siap. Minimal sarana infrastruktur kita perkuat dulu untuk operasional koperasi. Kita dampingi, bisa tiga bulan, bisa empat bulan, sampai terus berkembang," paparnya.
BACA JUGA: Tok! Pengurus Koperasi Merah Putih Desa Karangasem Terbentuk
BACA JUGA: Koperasi Merah Putih di Tegal Mendapatkan Pengesahan dari Kemenkumham
Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto telah meluncurkan kelembagaan 80.000 koperasi desa/kelurahan merah putih se-Indonesia. Dari jumlah tersebut sudah ada 108 koperasi yang beroperasi, termasuk di dalamnya dari Jawa Tengah. Targetnya, dua bulan ke depan, 11 ribu koperasi siap beroperasi.
"Hari ini kita mulai sejarah, koperasi dari yang lemah menjadi kekuatan untuk menyejahterakan masyarakat dan mengangkat perekonomian," kata Prabowo saat peluncuran.