BREBES, radartegal.com – Ratusan warga Desa Mendala Kecamatan Sirampog Kabupaten Brebes, hingga Jumat 18 April 2025 siang masih mengungsi akibat tanah bergerak yang terjadi Kamis dini hari. Mereka membutuhkan logistik selama berada di tenda pengungsian.
Bencana tanah bergerak yang melanda empat pedukuhan di Kabupaten Brebes yakni Dukuh Krajan, Karanganyar, Babakan, dan Cupang Bungur menyebabkan sebanyak 353 jiwa mengungsi ke rumah warga yang aman dan tenda darurat yang didirikan di Dukuh Babakan.
"Kami juga butuh obat-obatan," kata Kuseri, 51 tahun, salah satu warga yang mengungsi.
Seperti diketahui, akibat tanah bergerak ratusan warga desa setempat mengungsi di tenda darurat. Mereka mengaku mulai merasa tidak nyaman karena minimnya fasilitas tidur dan gangguan nyamuk.
BACA JUGA: Terdampak Bencana Tanah Bergerak, 353 Warga di Sirampog Brebes Terpaksa Mengungsi
BACA JUGA: Bencana Tanah Bergerak di Desa Mendala Brebes Rusak 36 Rumah Warga
"Kami butuh selimut, tikar, alas tidur, dan obat nyamuk. Di tenda banyak sekali nyamuk," ungkap Yuni, warga lainnya yang ikut tinggal di posko pengungsian lantaran terdampak bencana tanah bergerak.
Koordinator BPBD Brebes Selatan Budi Sujatmiko menyampaikan bahwa kondisi tanah di sekitar posko saat ini masih labil dan berpotensi bergerak kembali.
"Tanah di Dukuh Babakan masih bergerak. Posko akan kami evaluasi untuk dipindah ke tempat yang lebih aman," jelasnya.
Dia menambahkan, berbagai upaya dilakukan pihaknya dalam melakukan pemenuhan kebutuhan para pengungsi.
BACA JUGA: Bencana Tanah Bergerak di Mlayang Brebes Kian Mengancam, Ini Hasil Suvei Dinas ESDM Jateng
BACA JUGA: Bencana Tanah Bergerak, Rumah Warga Bumijawa Tegal Roboh, 2 KK Mengungsi ke Tempat Aman
"Semalam kami sudah memberikan logistik, tapi belum mencukupi semua kebutuhan. Kami terus koordinasi agar bantuan tambahan segera tiba," tambahnya.
Tercatat, puluhan rumah warga rusak berat dan puluhan lainnya dalam kondisi terancam. Warga dari Dukuh Krajan, Karanganyar, Babakan, dan Cupang Bungur telah dievakuasi untuk menghindari risiko bencana susulan.