Lebaran Muhammadiyah dan NU Kemungkinan Sama, BMKG Rilis Perhitungan Hilal

Sabtu 29-03-2025,14:03 WIB
Reporter : Khikmah Wati
Editor : Khikmah Wati

Sementara, mengutip dari Disway.id, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis data perhitungan hilal jelang Idulfitri, 1 Syawal 1446 H dalam Informasi Prakiraan Hilal Saat Matahari Terbenam Tanggal 29 dan 30 Maret 2025 M (Penentu Awal Bulan Syawal 1446 H).

BACA JUGA: Siap Jaga, Polisi Imbau Warga Laporkan Rumah Kosong di Tegal Saat Mudik Lebaran

BACA JUGA: Sudah 70 Persen, Penjualan Tiket KA Lebaran Hampir 3,2 Juta Pemesanan

Dalam informasi itu, dijelaskan bahwa konjungsi akan terjadi pada hari Sabtu, 29 Maret 2025 M, pukul 10.57.38 UT atau Sabtu, 29 Maret 2025 M, pukul 17.57.38 WIB atau Sabtu, 29 Maret 2025 M, pukul 18.57.38 WITA atau Sabtu, 29 Maret 2025 M, pukul 19.57.38 WIT, yaitu saat nilai bujur ekliptika Matahari dan Bulan tepat sama 9 derajat. 

Periode sinodis Bulan terhitung sejak konjungsi sebelumnya (awal bulan Ramadhan 1446 H) hingga konjungsi yang akan datang (awal bulan Syawal 1446 H) adalah 29 hari 10 jam 13 menit.  

Untuk mengukur kondisi hilal, BMKG menggunakan waktu Matahari terbenam paling awal pukul 17.44 WIT di Oksibil, Papua; dan paling akhir pukul 18.48 WIB di Sabang, Aceh pada 29 Maret.

Di wilayah Indonesia pada tanggal 29 Maret 2025, wakIdul Fitri 1446 H Antara Muhammadiyah dan NU Berpotensi Serentak, Ini Penjelasan BMKG dan LF PBNUtu Matahari terbenam paling awal adalah pukul 17.44.19 WIT di Oksibil, Papua dan waktu Matahari terbenam paling akhir adalah pukul 18.48.12 WIB di Sabang, Aceh. 

BACA JUGA: Sidang Isbat Penentuan Lebaran 1 Syawal 1446 Hijriah Digelar Besok, 33 Titik Pemantauan Disiapkan

BACA JUGA: Arus Mudik 2025: H-3 Lebaran Pantura Brebes Kian Padat, Pemudik Pilih Jalan Pada Malam Hari

“Dengan mempertimbangkan waktu konjungsi dan matahari terbenam, dapat dikatakan bahwa konjungsi terjadi sebelum matahari terbenam pada 29 Maret 2025 di sebagian wilayah Indonesia,” demikian tertulis dalam laporan BMKG, dikutip Sabtu, 29 Maret 2025.

Namun, BMKG mencatat ketinggian hilal pada 29 Maret 2025 di Indonesia masih berkisar antara -3,29 derajat di Merauke, Papua, hingga -1,07 derajat di Sabang, Aceh. 

Sementara, ketinggian hilal di Indonesia saat Matahari terbenam pada 30 Maret 2025, berkisar antara 7,96 derajat di Merauke, Papua sampai dengan 11,48 derajat di Sabang, Aceh.

Sementara, elongasi di Indonesia saat Matahari terbenam pada 29 Maret 2025, berkisar antara 1,06 derajat di Kebumen, Jawa Tengah sampai dengan 1,61 derajat di Oksibil, Papua.

Data BMKG juga menunjukkan umur Bulan di Indonesia saat Matahari terbenam pada 29 Maret 2025, berkisar antara -2,22 jam di Oksibil, Papua sampai dengan 0,84 jam di Sabang, Aceh, sedangkan pada 30 Maret 2025, berkisar antara 21,77 jam di Merauke, Papua sampai dengan 24,84 jam di Sabang, Aceh. 

Adapun lama hilal saat Matahari terbenam pada 29 Maret 2025, berkisar antara -10,81 menit di Merauke, Papua sampai dengan -3,52 menit di Sabang, Aceh, sedangkan pada 30 Maret 2025, berkisar antara 37,23 menit di Merauke, Papua sampai dengan 52,19 menit di  Sabang, Aceh. 

Kategori :