Menurut Umar, dengan sentuhan kreativitasnya, barang bekas yang tak berharga itu, dapat berubah yang tidak hanya indah, tetapi juga membawa pesan penting terhadap lingkungan.
Umar menuturkan, untuk membuat satu robot membutuhkan waktu yang cukup lama. Diawali dari riset desain hingga proses perakitan.
BACA JUGA:Pelantikan Kepala Daerah Bergelombang, Bupati dan Wabup Tegal Kapan?
BACA JUGA:Dukung Program Ketahanan Pangan, Polisi di Tegal Panen Lele
Semua dilakukan secara manual dengan memperhatikan detail dan kualitas. Tidak hanya itu, setiap robot juga memiliki cerita unik yang diadaptasi dari filosofi lingkungan atau budaya lokal.
"Ini menjadikannya lebih dari sekadar karya seni," ucapnya.
Kordes Mahasiswa KKN IBN di Desa Harjawinangun Nur Azmi Nashrullah mengaku kagum dengan kegigihan dan kepedulian dari seniman Umar tersebut.
Menurutnya, kreatifitas dari Umar ini sangat memotivasinya dan para kalangan muda di Kabupaten Tegal. Diharapkan, kreatifitas ini dapat ditiru, sehingga dapat memanfaatkan apapun yang ada di sekitar rumah untuk dijadikan sebuah karya.
BACA JUGA:Terima Rombongan Griya Lansia Aisyiyah Baiturrahmah PDA DIY, Pj Wali Kota Tegal Bilang Begini
BACA JUGA:Atap Rumah Agus di Tegal Roboh Diterjang Angin Kencang, Pemkot Salurkan
Dan karya tersebut tidak harus dari bahan yang mahal, tapi juga bisa memanfaatkan limbah atau barang yang sudah tidak terpakai.
"Ini harus ditiru. Jadikan limbah menjadi karya seni yang bernilai tinggi," ucapnya.
Ciptakan lapangan kerja
Nur Azmi berujar, keberhasilan ini tidak hanya menginspirasi banyak orang, tetapi juga memberikan dampak positif bagi komunitas lokal.
Menurutnya, Umar telah membuka lapangan kerja bagi penduduk setempat untuk membantu mengumpulkan dan memilah barang bekas.
BACA JUGA:Bantu Evakuasi Bencana Petungkriyono, 5 Personel PMI Kabupaten Tegal Dikirim ke Pekalongan
BACA JUGA:10 Rumah di Tegal Rusak Akibat Tanah Bergerak, PMI Gelontorkan Bantuan