Terutama aksesnya pada layanan kesehatan dan ketahanan perempuan di era digital.
“Program kesehatan reproduksi dan pelayanan prenatal sangat penting untuk mengurangi angka kematian ibu dan bayi. Selain itu, kita juga perlu meningkatkan literasi digital perempuan agar mereka dapat memanfaatkan peluang yang ada, seperti di bidang e-commerce,” ungkapnya.
BACA JUGA: Peringatan Hari Ibu Disebut UAS Tradisi Kafir, Putri Gusdur Komentar Begini
BACA JUGA: Hari Ibu, Tante Ernie Pamer Belahan di Pantai, Netizen: Aku Terngiang-ngiang
Sebelumnya, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Tegal (P3AP2KB) Winarto menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi memeriahkan Resepsi Hari Ibu ke-96 tingkat Kabupaten Tegal.
Peringatan tahun ini mengambil tema Perempuan Menyapa, Perempuan Berdaya menuju Indonesia Emas 2045.
Menurutnya, makna Perempuan Menyapa adalah keterlibatan aktif perempuan dalam kehidupan sosial dan pembangunan.
Sedangkan Perempuan Berdaya menggambarkan perempuan yang memiliki kekuatan, kemampuan, dan keberanian untuk menentukan jalannya sendiri, memberikan kontribusi nyata, serta memperjuangkan hak-haknya.
5 Perempuan peraih penghargaan
Sementara itu, salah satu perempuan peraih penghargaan di Kabupaten Tegal adalah Lizatun Istikomah, 23 tahun. Perempuan wirausaha di bidang digital marketing yang memperkerjakan 25 orang karyawan dan semuanya adalah generasi Z.
Calon ibu muda asal Desa Procot Kecamatan Slawi ini dinilai layak meraih penghargaan dari Pj Bupati Tegal Agustyarsyah.
Selain memiliki prestasi gemilang di bidang akademik, Liza juga merupakan Top Wirausaha Pemuda Chapter III dan Bos Muda Kabupaten Tegal Tahun 2024.
Berbekal pendidikan diploma vokasi dan pengalamannya bekerja sebagai karyawan di sebuah perusahaan swasta selama dua setengah tahun, ia memutuskan banting setir.
Merintis usaha sendiri di bidang pemasaran digital seperti jasa pembuatan dan manajemen konten media sosial, laman, hingga branding usaha.
Dengan memanfaatkan garasi dan ruang tamu rumah pribadinya serta didukung oleh lima orang karyawan, usaha rintisan Liza bersama partnernya, Gibranio Zelmy pun berkembang pesat.
Sebagian besar klien-nya adalah pelaku usaha dari kota-kota besar di Indonesia, hanya sebagian kecil saja yang dari Tegal Raya. Bahkan klien pengusaha dari luar negeri pun mulai ia garap.