radartegal.com - Gagal bayar pinjaman online (galbay pinjol) kini menjadi perhatian besar. Terutama karena dampaknya tidak hanya terbatas pada keuangan pribadi.
Dalam konteks pencarian kerja, riwayat galbay pinjol bisa memengaruhi peluang kalian untuk diterima di perusahaan impian.
Mengapa hal ini terjadi? Mari kita bahas apakah ada pengaruhnya dari galbay pinjol ini.
Simak ulasan lebih lanjut di bawah ini yang kami kutip dari berbagai sumber, Jumat, 6 Desember 2024.
Bagaimana galbay pinjol mempengaruhi peluang kerja?
1. Riwayat Kredit Buruk
Ketika kalian gagal membayar pinjaman online, informasi ini akan tercatat dalam Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) yang dikelola oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Data ini dapat diakses oleh lembaga keuangan maupun perusahaan tertentu selama proses rekrutmen.
BACA JUGA: Pakai Joki Galbay Pinjol Apakah Data Kita Terhapus? Ini Penjelasannya
BACA JUGA: Cara Menghitung Total Utang Pinjol agar Terhindar dari Risiko Galbay
Menurut laporan dari CNBC Indonesia, jika skor kredit kalian rendah, misalnya berada di kolektibilitas 5 yang mencerminkan status kredit macet hal ini bisa menjadi alasan utama lamaran kerja kalian ditolak, terutama untuk posisi yang memerlukan integritas finansial tinggi.
2. Pemeriksaan Latar Belakang Perusahaan
Dalam proses rekrutmen, perusahaan biasanya melakukan pemeriksaan latar belakang yang mencakup riwayat pendidikan, pengalaman kerja, hingga status kredit.
Untuk posisi di sektor keuangan seperti akuntansi atau analis, catatan kredit kalian akan diaudit lebih ketat. Perusahaan ingin memastikan bahwa kandidat tidak hanya kompeten secara profesional tetapi juga memiliki tanggung jawab finansial.
Jika ada catatan buruk seperti utang yang menunggak, ini bisa memberikan kesan bahwa kalian berisiko membawa masalah serupa di pekerjaan.
BACA JUGA: Galbay Pinjol Apakah Data Kita Masih Aman? Ini Kata OJK
BACA JUGA: 4 Alasan Sudah Galbay Lama tapi Tidak Didatangi DC Pinjol ke Rumah
3. Persepsi tentang Tanggung Jawab Finansial
Melansir dari jateng.disway.id bahwa generasi muda harus lebih berhati-hati dalam mengelola utang, terutama karena efeknya tidak berhenti pada keuangan pribadi.