Anda memiliki 3 utang di tempat pinjaman yang berbeda-beda, dengan jumlah pinjaman yang berbeda. Misal :
Utang 1: jumlah pokok Rp10.000.000, bunga 24%, pembayaran minimum perbulan Rp500.000.
Utang 2: jumlah pokok Rp8.000.000, bunga 18%, pembayaran minimum perbulan Rp400.000.
Utang 3: jumlah pokok Rp5.000.000, bunga 12%, pembayaran minimum perbulan Rp300.000.
Jadi, jika Anda bayar utang pinjol pakai metode avalanche dengan perumpamaan di atas, perhitungannya seperti ini :
1. Fokus pada utang pertama dengan suku bunga 24%. Bayar jumlah minimum untuk utang kedua dan ketiga, dan alokasikan sisa dana untuk melunasi utang pertama.
2. Setelah utang pertama lunas, alihkan pembayaran tambahan ke utang kedua.
3. Terus ulangi hingga semua utang lunas.
Kelebihan dan kekurangan metode avalanche
Pelunasan cicilan pinjol dengan metode avalanche ini memiliki beberapa kelebihan. Di antaranya yaitu bisa mengurangi total biaya bunga yang harus dibayar, serta bisa fokus meminimalkan utang jangka panjang.
BACA JUGA: 6 Jenis Biaya Pinjol Selain Bunga yang Bisa Menambah Beban Utang
BACA JUGA: Penuhi Syarat Ini agar Negosiasi Keringanan Utang Pinjol Disetujui
Sementara kekurangannya mungkin bagi sebagian orang jadi motivasinya lebih rendah. Sebab, membayar utang jumlah besar lebih dulu perlu lebih banyak disiplin waktu.
Penutup
Metode avalanche mungkin tidak akan cocok bagi semua orang karena beberapa alasan tersendiri. Namun, jika Anda ingin melunasi utang Anda, akan lebih baik jika Anda memiliki rencana keuangan yang tepat agar dana bisa dialokasikan ke cicilan.
Selain itu, cobalah cari pendapatan tambahan untuk menambah dana Anda membayar cicilannya. Apalagi jika saat ini memiliki banyak pinjaman di beberapa tempat dengan bunga yang cukup tinggi.
Demikian bayar utang pinjol pakai metode avalanche yang bisa Anda pahami. Semoga informasi ini membantu.