SLAWI, radartegal.com – Ribuan pencari kerja yang didominasi pelajar SMK tingkat akhir rela mengantre untuk mencari pekerjaan di acara Job Fair 2024 SMK Pusat Keunggulan Kabupaten Tegal yang digelar di Gedung Korpri Slawi selama dua hari, Rabu, 20 November 2024 hingga Kamis, 21 November 2024.
Setidaknya ada 25 booth perusahaan yang membuka lowongannya di ajang bursa kerja ini.
Penyelenggaraan Job Fair 2024 ini merupakan kerja sama Dinas Perindustrian, Transmigrasi dan Tenaga Kerja (Disperintransnaker) Kabupaten Tegal dengan sejumlah SMK seperti SMK Negeri 2 Adiwerna, SMK Bina Nusa Slawi dan SMK Bhakti Praja Dukuhwaru.
Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kabupaten Tegal Joko Kurnianto saat membuka acara pada Rabu, 20 November 2024 mengatakan, bursa kerja ini merupakan momen yang tepat, mempertemukan pencari kerja dengan dunia industri.
BACA JUGA: 25 Perusahaan Buka Lowongan di Job Fair SMK Pusat Keunggulan Kabupaten Tegal
BACA JUGA: 4.575 Lowongan Kerja Dibuka saat Slawi Job Fair 2024, Pj Bupati Minta Hal Ini
Jumlah angkatan kerja di Kabupaten Tegal terus meningkat setiap tahunnya. Tahun 2024 pertambahannya mencapai 10,33 persen dibandingkan tahun 2023 menjadi 938.828 orang dengan tingkat partisipasi angkatan kerja 73,49 persen.
Sementara tingkat pengangguran terbuka per Agustus 2024 mencapai 7,53 persen atau turun 1,07 persen poin dibandingkan tahun sebelumnya.
Sementara jumlah pencari kerja lulusan SMK tahun 2023 lalu tercatat 10.855 orang, yang terdiri dari 5.529 laki-laki dan 5.326 perempuan.
Menurutnya, angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan tiga tahun sebelumnya yang hanya mencapai 3.720 orang pencari kerja lulusan SMK.
BACA JUGA: Slawi Job Fair 2024 Digelar Pemkab Tegal, 20 Perusahaan Nasional Buka Lowongan Kerja
BACA JUGA: Ribuan Lowongan Pekerjaan di Tegal Bakal Dibuka dalam Job Fair Expo Industri
Sehingga melalui program link and match dengan dunia industri, pembelajaran berbasis proyek, dan pengembangan teaching factory diharapkan bisa menghasilkan lulusan yang siap berkerja, siap wirausaha, ataupun melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Meski pembinaan pendidikan SMK merupakan kewenangan pemerintah provinsi, pihaknya berkomitmen kuat mendukung berbagai upaya untuk meningkatkan serapan lulusan sekolah kejuruan di lapangan kerja.