radartegal.com – Ini 5 modus penipuan paylater yang sering terjadi dan cara kerja oknum yang tidak bertanggung jawab tersebut. Informasi ini penting sebagai langkah pencegahan agar Anda tidak menjadi korban mereka.
Sejumlah modus penipuan paylater yang sering terjadi ini sering mengintai pengguna aktif internet. Terutama bagi pengguna yang gemar belanja online.
Jika Anda termasuk pecinta belanja online maka wajib tahu apa saja modus penipuan paylater yang sering terjadi. Hal ini agar Anda tidak terlanjur menjadi korban penipuannya dan menanggung risiko yang bisa merusak keuangan Anda.
Di bawah ini 5 modus penipuan paylater yang sering terjadi lengkap dengan cara kerja mereka. Yuk simak jangan sampai terlanjur jadi korbannya!
BACA JUGA : 7 Tanda Anda Sudah Terjebak Pinjol Bodong yang Bisa Berisiko Fatal
BACA JUGA : Segini Batas Maksimal Denda Pinjol yang Diatur OJK Indonesia
5 modus penipuan paylater yang sering terjadi
Tidak sedikit layanan pinjaman seperti ini menjerat korban dengan sejumlah daya tipu mereka yang terlihat menarik. Misalnya beberapa tipuan berikut.
1. Pencairan Limit
Oknum biasanya akan menawarkan jasa untuk mencairkan limit paylater Anda dengan iming-iming sejumlah uang tunai. Biasanya Anda akan diminta memberikan akses atau detail akun paylater, yang akhirnya mereka kuras isinya sampai habis.
2. Kenaikan Limit
Penawaran paylater bodong yang sering terjadi berikutnya yaitu iming-iming menaikan limit Anda agar bisa digunakan belanja lebih banyak. Cara kerja tipuan seperti ini hampir mirip dengan pencairan limit.
Anda akan diminta memberikan data pribadi dan akses akun. Setelah itu, limit Anda tidak naik, justru akun Anda akan disalahgunakan untuk kepentingan oknum tersebut.
BACA JUGA : 5 Hal yang Perlu Disiapkan untuk Melaporkan Penipuan Pinjol Ilegal
BACA JUGA : Pakai Dana Pinjol untuk Modal Usaha? Ini Sisi Positif dan Negatifnya
3. Penghapusan Data
Modus penipuan paylater lainnya yang sering terjadi yaitu penghapusan data. Oknum akan menawarkan jasanya menghapus data Anda yang sedang memiliki tunggakan, maupun memiliki riwayat pembayaran yang buruk.