TEGAL, radartegal.com - Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tegal Faruq Ibnul Haqqi-M. Ashim Adz Dzorif Fikri (Faruq-Ashim), kembali tampil dalam debat kedua yang diselenggarakan KPU, Rabu 13 November 2024 malam. Pada kesempatan itu, mereka menegaskan akan membangun kemandirian UMKM dengan dukungan pembiayaan dan inkubasi bisnis.
Dalam sesi penyampaian visi dan misi, Calon Wali Kota Tegal Faruq Ibnul Haqi mengatakan pihaknya akan menata Kota Tegal. Dengan meningkatkan infrastruktur yang integratif dan berkelanjutan.
"Selain itu, kami juga berkomitmen untuk memberdayakan pemuda, mengembangkan olahraga. Serta melestarikan kebudayaan lokal," katanya.
Menurut Faruq, dirinya sangat meyakini kemandirian ekonomi hanya dapat dicapai jika semua sektor bergerak bersama. Khususnya dengan memandang peran anak muda sebagai kunci.
BACA JUGA: Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tegal Faruq-Ashim Bakal Maksimalkan Smart City
BACA JUGA: Wujudkan Kota Tegal Cerdas dan Religius, Faruq-Ashim Janji Beri Beasiswa untuk Penghafal Alquran
“Karenanya, kami akan mendorong perekonomian mandiri berbasis industri, pariwisata, dan perdagangan. Serta mengangkat UMKM agar mampu bersaing dan mendunia,” ungkap Faruq.
Terkait itu, kata Faruq, jika terpilih nanti pihaknya akan menyediakan dukungan pembiayaan dan inkubasi bisnis. Utamanya, bagi wirausaha muda untuk menciptakan generasi pengusaha muda yang tangguh.
Selanjutnya, kata Faruq, di era disrupsi saat ini, teknologi adalah suatu keniscayaan. Karenanya, UMKM harus menjadi garda terdepan perekonomian rakyat dan menjadi lokomotif yang kokoh.
"Ekosistem yang kokoh itu diperlukan UMKM. Karenanya, kami ingin menghadirkan kolaborasi antara pemerintah dan pengusaha profesional untuk membangun ekonomi yang kuat,” tegasnya.
BACA JUGA: Ini 3 Alasan Utama Mengapa Harus Pilih Faruq-Ashim di Pilwalkot Tegal 2024
Faruq mengatakan, program yang disampaikannya itu bukan sekedar gagasan atau hanya sekedar retorika. Namun, itu merupakan bukti hasil dari turun ke bawah mendengarkan aspirasi masyarakat.
"Kami yakin, pembangunan yang sejati bukanlah hanya milik seorang wali kota. Tetapi lahir dari kebutuhan masyarakat dan menjadi milik bersama,” pungkasnya.