BREBES, radartegal.com - Debat calon Bupati Brebes 2024 yang digelar KPU tanpa sesi tanya jawab antar pasangan calon. Sebab di Brebes hanya ada calon tunggal, yakni pasangan Paramitha Widya Kusuma-Wurja.
Dalam debat calon bupati Brebes 2024 yang dimoderatori Yovita Dini dan Sigit Rudianto itu, pasangan Mitha-Wurja pamerkan sejumlah program andalannya.
KPU Brebes menghadirkan 3 panelis dalam debat calon Bupati Brebes 2024. Mereka, yakni Prof Dr Purwo Sasongko dan Dr Ahmad Hanfan (akademisi) dan Atmo Tan Sidik (tokoh masyarakat/ budayawan pantura).
Pantauan di lapangan, kegiatan penajaman visi misi dan program Paslon Bupati dan Wakil Bupati Brebes ini digelar pada pukul 14.00 WIB. Program kerja yang dipaparkan Mitha-Wurja, salah satunya adalah contract farming (kontrak pertanian).
BACA JUGA: Besok KPU Bakal Gelar Penajaman Visi Misi Paslon di Pilkda Brebes 2024
BACA JUGA: Pj Bupati Brebes Pastikan Kondisi Logistik Pilkada Aman
Mitha memaparkan, contract farming digagas karena kerap mendengarkan keluhan petani saat harga panen murah atau anjlok.
Saat harga murah, Mitha berjanji akan membeli bawang merah hasil panen petani dengan harga di atas harga pasaran. Sehingga para petani bisa mendapatkan keuntungan.
"Saya akan melakukan pembelian hasil panen. Ini sebuah program yang tujuannya melindungi para petani bawang di Brebes dari ketidak stabilan harga. Jadi, nanti hasil panen petani akan diserap pemerintah bila harganya anjlok, dengan harga di atas pasar. Jadi petani kecil tidak mengalami kerugian," jelasnya.
Kemudian, jika terpilih nanti, Mitha menyatakan akan menganggarkan bantuan pangan. Program ini, sebut Mitha, adalah program Wardoyo atau Wareg Sedoyo.
BACA JUGA: Pastikan Aman, 13 CCTV Dipasang di Gudang Logistik Pilkada 2024 Brebes
BACA JUGA: 11.916 Bilik Suara Pilbup Brebes 2024 Rampung Dilipat
"Jangan ada lagi warga yang kurang makan. Karena kami ada program Wardoyo alias wareg sedoyo," imbuhnya.
Disektor infrastruktur, lanjut Mitha, jika terilih nanti pihaknya akan memperhatikannya. Selama menjabat nanti, dia bersama pasangannya akan memberesi jalan-jalan yang rusak di Brebes.
Sarana jalan ini dianggap penting untuk transportasi masyarakat dalam mendistribusikan hasil bumi. Selain itu, jalan tersebut untuk meningkatkan produktifitas.