radartegal.com - Ekspedisi ilmiah ke kedalaman Samudra Pasifik telah mengungkap misteri geologis yang menghebohkan dunia.
Di tengah-tengah survei rutin di kawasan Monumen Nasional Laut Papahānaumokuākea (PMNM), sebuah penemuan tak terduga muncul di hadapan para peneliti.
Di dasar laut, tepatnya di punggungan Liliʻuokalani, mereka menemukan formasi batuan yang sangat unik: jalan bata di dasar Samudra Pasifik.
Penampakan jalan bata di dasar Samudra Pasifik ini begitu nyata sehingga mengundang berbagai spekulasi.
BACA JUGA: Peringati Hari Santri Nasional, Siswa di Kabupaten Tegal Diminta Buat Catatan Sejarah Baru
BACA JUGA: Pesona Sejarah Kota Tua Tegal dengan Banyak Bangunan Bersejarah Masa Kolonial Belanda
Formasi batuan ini terlihat seperti susunan bata kuning yang rapi, seolah-olah merupakan sebuah jalan kuno yang terkubur di bawah lautan. Penemuan ini semakin menarik karena lokasinya yang sangat terpencil dan belum banyak terjamah oleh manusia.
Proses penemuan
Penemuan jalan bata ini terjadi secara tidak sengaja oleh kapal eksplorasi Nautilus pada tahun 2022. Saat melakukan pemetaan dasar laut di kawasan PMNM, sonar kapal menangkap gambar formasi batuan yang tidak biasa.
Setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut menggunakan kendaraan bawah air tanpa awak, para peneliti pun berhasil mengkonfirmasi keberadaan jalan bata tersebut.
Monumen Nasional Laut Papahānaumokuākea (PMNM) sendiri merupakan kawasan konservasi laut yang sangat penting. Terletak di utara Kepulauan Hawaii, PMNM memiliki luas yang sangat luas dan menyimpan keanekaragaman hayati yang tinggi.
BACA JUGA: 5 Tempat Paling Bersejarah di Tegal dengan Bangunan dan Cerita yang Berkaitan saat Jaman Penjajahan
BACA JUGA: 4 Daya Tarik Agrowisata Loco Antik Pangkah Tegal, Padukan Alam Pedesaan dan Sejarah Kereta Api
Meskipun demikian, hingga kini baru sekitar 3% dari dasar laut PMNM yang telah berhasil dijelajahi. Penemuan jalan bata ini membuktikan bahwa masih banyak misteri yang tersimpan di kedalaman samudra.
Dikutip dari Live Science, para peneliti di Ocean Exploration Trust tengah menjelajahi batas-batas alam liar ini, yang terletak lebih dari 3.000 meter di bawah gelombang, dan bagian terbaiknya adalah, siapa pun dapat menyaksikan penjelajahan tersebut.