Tangani Tuberkulosis, Kolaborasi Pemkab Tegal Jadi Terbaik se-Jateng

Selasa 05-11-2024,11:50 WIB
Reporter : Khikmah Wati
Editor : Khikmah Wati

SLAWI, radartegal.com– Tangani tuberkulosis, aksi kolaborasi fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) pemerintah daerah dan swasta di Kabupaten Tegal dinyatakan terbaik di Jawa Tengah. 

Informasi tersebut disampaikan Kepala Bidang Unit Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) Dinkes Kabupaten Tegal Sarmanah Ady Muraeny saat ditemui di ruang kerjanya, Senin, 04 November 2024.

“TBC ini cukup memprihatinkan, di sisi pengobatannya yang membutuhkan waktu yang cukup lama, TBC juga bisa mengakibatkan kondisi stunting pada anak. Dari data yang kita himpun, 65 persen anak yang mengalami stunting di Kabupaten Tegal, dicurigai ini akibat TBC,” katanya.

Menurutnya, kolaborasi Pemkab Tegal yang mendapatkan penghargaan dalam program pencegahan dan pengendalian tuberkulosis (TBC).  

BACA JUGA: Tinggi, Estimasi Kasus TBC di Kabupaten Tegal Tahun 2024 Capai 6.633 Penderita

BACA JUGA: Temuan TBC di Kabupaten Tegal Capai 5.088 Kasus, USAID Bebas TB Diluncurkan Pemkab

Capaian ini menurut Sarmanah tidak terlepas dari upaya pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal dalam mengkoordinasikan seluruh fasyankes mendukung program pencegahan dan penanganan TBC, termasuk pencatatan dan pelayanannya.

Jumlah temuan kasus TBC di Kabupaten Tegal

Jumlah temuan kasus TBC SO atau sensitif obat di Kabupaten Tegal tahun 2024 ini mencapai 4.708 kasus, atau lebih rendah dari tahun sebelumnya yaitu tahun 2023 sebanyak 5.088 kasus dan tahun 2022 sebanyak 4.448 kasus.

Dari temuan kasus tersebut, sebanyak 4.447 orang diantaranya kini ini mulai melakukan pengobatan , di mana 1,057 kasus merupakan TBC anak,  63 TBC resisten obat dan selebihnya adalah TBC ronsen.

“Tahun 2024 ini kita menemukan 164 kasus meninggal dunia akibat TBC. Sedangkan jumlah kontak orang yang dinyatakan TBC laten atau orang yang terkena TBC tapi tidak menunjukkan gejala ada 828 orang yang kemudian kita beri TPT atau terapi pencegahan tuberkulosis,” ungkapnya.

BACA JUGA: Kasus Penyakit Tuberkulosis di Kabupaten Tegal Turun, Jumlah Penderita TBC Capai 4.227 Orang

BACA JUGA: Semangati Pasien TBC, Klinik Paru Masyarakat Kunjungi 7 Kelurahan di Kota Tegal

Sarmanah juga menyebutkan, penularan penyakit dari infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis ini berawal dari droplet yang menyebar melalui udara yang dikeluarkan oleh seseorang pengidap TBC saat bersin, batuk, tertawa, atau mengembuskan napas.

Agar terhindar dari infeksi penyakit ini, Sarmanah menganjurkan setiap orang memakai masker dan menghindari kerumunan, serta memperhatikan sirkulasi udara di sekitar. Sedangkan untuk bayi, langkah pencegahan biasanya dilakukan dengan pemberian imunisasi BCG.

Gejala terpapar bakteri TBC

Gejala seseorang yang terpapar bakteri TBC biasanya mengalami batuk berdahak berwarna kuning lebih dari seminggu, nafsu makan berkurang, sesak nafas, sering keluar keringat di malam hari, dan demam.

Kategori :