Fosil yang ditemukan diberi nama Lomankus edgecombei, sebagai penghormatan kepada ahli artropoda Greg Edgecombe dari Museum Sejarah Alam London.
Fosil ini termasuk dalam kelompok hewan purba yang disebut megacheiran, yang terkenal dengan kaki depannya yang besar dan dimodifikasi untuk menangkap mangsa.
Megacheiran merupakan kelompok hewan yang sangat beragam pada periode Kambrium, namun diperkirakan sebagian besar telah punah pada periode Ordovisium.
BACA JUGA: Sejarah Museum Fosil Sangiran: Menyelami Jejak Manusia Purba di Indonesia yang Jarang Diketahui
Proses pembentukan fosil berlapis emas
Hewan-hewan yang diawetkan di Beecher's Trilobite Bed hidup di lingkungan yang minim oksigen.
Kondisi lingkungan yang ekstrem ini memungkinkan mineral pirit, yang sering disebut sebagai emas palsu, menggantikan bagian-bagian tubuh organisme setelah terkubur dalam sedimen.
Proses mineralisasi ini menghasilkan fosil tiga dimensi yang berkilau dengan warna emas. Pirit, yang merupakan mineral yang sangat padat, memungkinkan para ilmuwan untuk menggunakan teknik pemindaian untuk mengungkap detail anatomi fosil yang sangat halus.
Penutup
Penemuan fosil berlapis emas ini adalah bukti bahwa masih banyak misteri yang tersembunyi di dalam perut Bumi.
BACA JUGA: Pulau Jawa Bekas Laut yang Luas dan Dalam Terungkap, Temuan Fosil Gigi Hiu Purba Salah Satu Buktinya
BACA JUGA: Museum Situs Semedo, Berawal dari Temuan Fosil Kepingan Tengkorak Kepala Berusia 700 Ribu Tahun
Fosil ini menginspirasi para peneliti untuk terus menggali lebih dalam dan mencari petunjuk tentang asal-usul kehidupan.
Siapa tahu, penemuan-penemuan baru yang lebih menakjubkan masih menanti kita di masa depan.
Fosil berlapis emas ini adalah pengingat bahwa alam semesta penuh dengan keajaiban yang tak terhingga.