PAGERBARANG, radartegal.com - Harga gabah di Kabupaten Tegal terjun bebas. Hal ini membuat petani padi di Desa Pagerbarang Kecamatan Pagerbarang Kabupaten Tegal yang saat ini sedang panen raya menjerit.
Wasirun, salah satu petani padi di wilayah Pagerbarang mengaku mengalami kerugian yang cukup banyak.
Dia menuturkan, harga gabah kering panen saat ini hanya Rp 580 ribu sampai Rp 600 ribu. Sedangkan hasil panen seperempat bau hanya menghasilkan 7-8 kwintal.
Petani padi yang juga tokoh masyarakat di Desa Pagerbarang ini menduga, murahnya harga gabah karena adanya impor beras yang dilakukan oleh para spikulan.
BACA JUGA: Kebutuhan Beras di Jateng Sampai 345 Ribu Ton, Pemprov Komitmen Realisasikan LTT Padi
BACA JUGA: Terbaik se Indonesia, Areal Tanam Padi di Jawa Tengah Meluas Hingga 110.265 Hektare
"Kami minta pemerintah daerah menstabilkan harga gabah, sehingga petani hidup makmur dan rakyat sejahtera. Perekonomian juga bisa berjalan lancar," tandasnya.
Dengan kondisi ini, mereka yang semestinya bahagia karena padi yang ditanam sejak 3 bulan lalu menghasilkan gabah yang baik justru menangis.
Harga jual gabah yang anjlok membuat petani menjerit karena mengalami kerugian yang cukup besar.
Banyak petani curhat harga gabah anjlok
Hal ini diakui Anggota DPRD Kabupaten Tegal Samsuri BH yang merupakan warga Desa Pagerbarang, Senin, 4 November 2024.
BACA JUGA: Diserang Hama Wereng Batang Coklat, Petani Padi di Bantarkawung Brebes Panen Dini
BACA JUGA: Total Bantuan Pompa Air Capai 7.770 Unit, Produksi Padi Jawa Tengah Dipastikan Meningkat
Menurutnya, tidak sedikit petani yang curhat terhadap dirinya ihwal anjlognya harga gabah di desa tersebut.
"Panen raya kali ini petani mengalami kerugian karena harganya sangat murah. Sementara biaya garap sangat mahal," kata Samsuri yang juga Ketua Fraksi Gerindra ini.