“Kami memiliki sekitar 31 tenaga pengajar atau dokter spesialis dari 10 jenis pelayanan medik spesialis mayor dan minor,” terangnya.
Selain mendidik calon dokter, pihaknya juga mendidik calon tenaga kesehatan lainnya seperti perawat, bidan, farmasi, radiografer, analis gizi dan lain sebagainya, dengan tetap menjaga keselamatan dan mutu pelayanan pasien.
BACA JUGA: Resmikan Gedung Pelayanan Terpadu dan Skybridge RSUD dr Soeselo, Bupati Singgung soal Diskriminasi
BACA JUGA: RSUD dr R. Soetrasno Rembang Studi Banding di RSUD dr Soeselo Slawi, Ini Tujuannya
RSUD dr Soeselo harus menjaga mutu
Di temui secara terpisah, Sekretaris Daerah Kabupaten Tegal Amir Makhmud menuturkan sebagai rumah sakit pendidikan utama, RSUD dr Soeselo harus bisa menjaga mutu.
Selain itu secara teratur melakukan usaha penjaminan mutu demi terselenggaranya pelayanan kesehatan, pendidikan dan penelitian yang berkualitas dengan mengutamakan keselamatan pasien serta memberikan perlindungan dan kepastian hukum, sesuai fungsi dan peran serta tugas rumah sakit pendidikan yaitu melakukan tata kelola organisasi yang baik.
Di samping itu, rumah sakit juga harus terus meningkatkan sinkronisasi dan harmonisasi pelayanan, pendidikan, serta penelitian sehingga memungkinkan mahasiswa kedokteran ataupun tenaga kesehatan lainnya terjun langsung mendapatkan pengalaman dalam proses pelayanan.
“Mudah-mudahan, kerja sama yang terjalin antara RSUD dr Soeselo dengan Fakultas Kedokteran UMP maupun perguruan tinggi lainnya semakin memperkuat arsitektur pendidikan kesehatan kita melalui pola-pola pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, dengan muaranya adalah lulusan profesi dokter yang berkompeten,” pungkasnya.