BREBES, radartegal.com - Pilkada 2024 di Kabupaten Brebes hanya diikuti satu pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati, Paramitha Widya Kusuma dan Wurja yang diusung 11 Partai Politik. Seiring dengan itu, sebagian masyarakat yang tergabung dalam Gerakan Kotak Kosong (Gertak) santer menyuarakan kotak kosong.
Seperti yang dilakukan di permukiman Desa Banjaranyar, Brebes, Selasa 1 Oktober 2024. Di lokasi tersebut, mereka menggelar orasi disaksikan warga yang tinggal di permukiman tersebut.
Koordinator Gertak Brebes, Slamet Maryoko dalam orasinya mengatakan demokrasi harus benar-benar ditegakkan. Menurutnya, memilih kotak kosong juga hak yang dijamin undang-undang dan difasilitasi negara.
"Sehingga, masyarakat tak perlu ragu mencoblos kotak kosong. Kalau memang tidak bisa memberkan hak suara kepada paslon tunggal," katanya.
Menurut Slamet, pihaknya mensosialisasikan kotak kosong kepada warga yang awalnya minder atau awam. Pihaknya memberikan pemahaman kepada masyarakat, jika Kotak kosong adalah sebuah pilihan untuk demokrasi dan kotak kosong difasilitasi negara, bukan liar.
"Karenanya, kami dari Gertak mensosialisasikan kotak kosong. Kita berharap dengan sosialisasi ini masyarakat lebih paham untuk pemenangan kotak kosong," kata Slamet.
Slamet menambahkan, para elite politik mengerucut dan menjatuhkan pilihannya ke satu paslon. Maka warga juga harus diberikan akses atau pemahaman memilih kotak kosong adalah sah.
Seperti diketahui, gerakan memenangkan kotak kosong tersebut mulai mencuat akibat pelaksanaan Pilkada 2024 di Brebes hanya diikuti satu paslon yakni Paramitha Widya Kusuma dan Wurja. Paslon tersebut maju setelah memborong rekomendasi dari 11 Parpol.