TEGAL, radartegal.com- Berusia ratusan tahun, manuskrip kuno di tangan seorang pria di Kota Tegal ternyata berasal dari periode 1700-1800 masehi.
Adalah Hendri Lisdiantoro, 37 tahun yang terjun menggeluti pernaskahan.
Hal itu berawal dari kesukaannya mengoleksi buku-buku lama sejak belasan tahun silam.
Hendri memiliki alasan kuat sehingga dirinya berkecimpung di pernaskahan.
BACA JUGA: Peradaban Kerajaan Galuh Pernah Ada di Brebes, Candi Kuno di Desa Galuhtimur, Tonjong, Buktinya
BACA JUGA: Mitos Naga dalam Mitologi Jawa Kuno, Salah Satunya Terkait Fenomena Alam
Yakni karena sumber sejarah umumnya merujuk dokumen Belanda.
Hendri memandang dibutuhkan pembanding.
“Saya ingin mempunyai dua perspektif cerita atau kejadian,” ucap Hendri.
Saat ini, warga Jalan Banyumas, Kelurahan Margadana, Kecamatan Margadana, Kota Tegal ini sudah memegang sedikitnya ada tiga naskah atau manuskrip kuno untuk diteliti lebih lanjut. Apa saja?
Manuskrip kuno jadi sumber sejarah
Saat dikunjungi di rumahnya, Hendri mengungkap kisah di balik manuskrip kuno yang tengah diteliti.
BACA JUGA: 6 Mitos Kuno Gerhana Matahari di Beberapa Negara, Sampai Harus Memecahkan Barang-barang Keras?
BACA JUGA: Warung Makan Nuansa Jawa Kuno di Kabupaten Tegal, Kulineran Sambil Nostalgia ke Masa Kejawen
Sebuah kotak dikeluarkan dari rak kayu yang terpajang di sudut ruangan.