"Insya Allah nomor satu ini menjadi filosofi nomor pertama," ucapnya.
Sementara menurut Mujab, nomor urut 1 ini dimaknai secara spiritual yakni sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa.
"Semoga nomor urut satu ini mengantarkan kami menjadi G1 (Bupati dan Wakil Bupati Tegal)," sambungnya.
BACA JUGA: Dua Bapaslon Bupati dan Wabup Tegal Memenuhi Syarat, KPU Terbuka untuk Masukan dan Tanggapan
Begitu pula dengan Paslon Ischak Maulana Rohman-Ahmad Kholid yang mengaku bahwa nomor urut 2 itu juga merupakan keinginannya.
Ischak menjelaskan, filosofi nomor urut 2 adalah, dalam satu pasangan itu harus ada dua orang.
"Saya masih muda, Mas Kholid usianya sudah mapan. Sehingga kita bisa saling melengkapi untuk memimpin Kabupaten Tegal ini lima tahun ke depan," kata Cabup Tegal Ischak.
Ischak menyebut, jika mendasari perhitungan Jawa, nomor dua itu artinya Lungguh atau duduk di kursi pemimpin.
"Harapannya, kami bisa duduk mewakili masyarakat Kabupaten Tegal untuk membawa aspirasi-aspirasi masyarakat. Filosofi nomor dua adalah, keseimbangan dan kolaborasi," ujarnya.
Sementara, Cawabup Tegal Ahmad Kholid juga memaparkan soal filosofi nomor urut 2.
Menurutnya, nomor 2 itu sama saja ketika hendak membangun Kabupaten Tegal itu harus bersama-sama.
"Untuk membangun Kabupaten Tegal jangan sendiri. Kita harus bersama-sama partai, tokoh ulama, kyai dan masyarakat. Sehingga nomor dua itu sangat pas dengan kami yang ingin membangun Kabupaten Tegal lebih baik, maju dan tangguh," tandasnya.