Dalam kesempatan tersebut, M. Ismail Fahmi menyampaikan bahwa untuk acara gladi dan uji coba MBG tersebut, anggaran bersumber dari bantuan dan CSR dari pengusaha dan perbankkan di Kota Tegal.
BACA JUGA: Cegah Stunting, DKPPP Gelar Pelatihan Pangan Lokal yang Bergizi
"Terima kasih kepada para pengusaha, dunia perbankan dan dunia Industri atas sumbangsihnya dalam pelaksanaan uji caba MBG melalui CSR-nya," ucapnya
Pj. Wali Kota Tegal Dadang Somantri, Sekretaris Daerah Kota Tegal Agus Dwi Sulistyantono bersama perwakilan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Tegal mengecek langsung pelaksanaan gladi Makan Bergizi Gratis tersebut, dengan mengunjungi ke enam SD.
Dadang Somantri saat meninjau pelaksanaan gladi Makan Bergizi Gratis tersebut menyampaikan bahwa pelaksanaan gladi MBG untuk mendapatkan gambaran pelaksanaan dan agar bisa mengetahui kekurangan, yang perlu diperbaiki.
“Mulai dari persediaan stok, masuk ke UMKM sampai ke sekolah dan dinikmati oleh siswa sampai sisa-sisanya dan kita melihat siswa membuang sampah pada dua tempat sampah organik dan anorganik, kita mencoba untuk mengurangi sekecil mungkin sampah,” jelasnya.
Dadang menyampaikan bahwa menu makanan pada program Makan Bergizi Gratis tersebut sudah terukur dengan kebutuhan gizi yang diperlukan sesuai usia anak.
“Saya berharap ini bisa dibawa ke rumah, kita juga memberikan pembelajaran untuk makan bersama kepada anak-anak bagaimana membangun kebersamaan,” ujar Dadang Somantri.
Dari hasil evaluasi, terkait dengan menu, Dadang menjelaskan bahwa masih ada anak-anak yang tidak terbiasa makan sayur.
Sehingga tadi ada beberapa anak yang tidak menghabiskan sayur karena mengaku tidak suka sayur.
“Selain itu, ada juga anak yang tidak menyukai makanan olahan, termasuk tadi ada tahu yang dijadikan perkedel. Rata-rata masih ada yang menyisakan satu atau separuh, ini perlu dilakukan evaluasi, apakah mereka secara keseluruhan atau hanya sebagian,” ungkap Dadang.
Di setiap kelas juga ada petugas dari Dinas Kesehatan yang bertugas mengecek konsumsi makan anak, berapa persen menu yang tidak disukai atau yang disukai anak.
Namun di balik itu, Pj. Wali Kota Tegal mengingatkan bahwa ini merupakan tantangan bagi Pemkot Tegal dan para guru untuk dapat memahamkan kepada anak-anak tentang nilai manfaat sayur, protein, karbohidrat dan makanan yang bergizi untuk tubuhnya.
Dengan demikian, Dadang berharap ke depan anak-anak mulai menyukai sayur dan mau makan sayur.